Tujuan Audit dan Tahapannya dalam Laporan Keuangan - Tips dan Trik Bisnis, Pembukuan, Payroll, Pajak, Pelatihan & Software Akuntansi

Tujuan Audit dan Tahapannya dalam Laporan Keuangan

 


Tujuan-Audit-dan-Tahapannya-dalam-Laporan-Keuangan
Tujuan Audit dan Tahapannya dalam Laporan Keuangan


Tujuan Audit dan Tahapannya dalam Laporan Keuangan

Dilansir dari jurnal.id, pada dasarnya, sebuah perusahaan perlu melakukan audit terhadap laporan keuangan. Secara praktis sebenarnya sudah jelas bahwa tujuan audit laporan keuangan adalah untuk mengetahui kondisi perusahaan tersebut pada saat siklus audit. 

Siklus audit adalah untuk memberikan informasi mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan, apakah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku atau tidak. Audit sendiri adalah bentuk akuntabilitas perusahaan kepada para pemangku kepentingan. Tujuan audit laporan keuangan dilakukan oleh akuntansi publik adalah agar berjalan secara independen.

Kalau pun Anda rupanya merasa kesulitan untuk memahami peran audit laporan keuangan dan implementasinya, Anda bisa menggunakan jasa konsultan bisnis dan keuangan seperti FR Consultant Indonesia untuk Anda.

Dalam pelaksanaannya, terdapat juga beberapa tahapan yang harus dilakukan ketika melakukan audit laporan keuangan. Apa itu siklus, tujuan audit dan tahapannya dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Dimulai dari memahami apa itu audit terlebih dahulu.

Apa pengertian dari Audit?

Menurut Arens (2003), audit adalah suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi. Hal ini dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Secara singkat, audit laporan keuangan merupakan perbandingan antara kondisi yang terjadi dengan kriteria yang sudah ditetapkan.

Sementara itu, menurut The American Accounting Association’s Committee on Basic Auditing Concepts (Auditing: Theory And Practice, Edisi 9, 2001:1-2), siklus audit adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi.

Tujuannya untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

Berbeda halnya dengan William F. Meisser, Jr (Auditing and Assurance Service, A Systematic Approach, 2003:8), audit adalah proses yang sistematik dengan tujuan audit adalah mengevaluasi bukti mengenai tindakan dan kejadian ekonomi.

Hal ini untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penugasan dan kriteria yang telah ditetapkan, hasil dari penugasan tersebut dikomunikasikan kepada pihak pengguna yang berkepentingan.

Dari banyaknya pengertian yang dituturkan oleh para ahli, laporan keuangan suatu perusahaan wajib diaudit. Terlebih jika perusahaan Anda merupakan perusahaan yang go public. Karena jika laporan keuangan tidak diaudit, mungkin laporan keuangan tersebut mengandung banyak kesalahan baik yang disengaja maupun tidak. Oleh karena itu, laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh stakeholder.

Tujuan Audit Laporan Keuangan Adalah Sebagai Berikut:

Tujuan audit laporan keuangan yaitu untuk menilai kewajaran atau kelayakan penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Adapun kelayakan dan kewajaran ini mengacu pada prinsip akuntansi yang berterima umum dan selanjutnya atas penilaian tersebut akan tercermin pada opini audit.

Jenis-jenis opini audit laporan keuangan adalah ada empat macam, yaitu:
  1. Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion), artinya laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
  2. Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion), artinya laporan keuangan dapat diandalkan tetapi masih ada beberapa masalah atau pos yang dikecualikan agar tidak salah dalam mengambil keputusan.
  3. Tidak Wajar (Adversed), artinya laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan standar akuntansi atau ada kesalahan material dalam laporan keuangan tersebut.
  4. Tidak Memberikan Pendapatan (Disclaimer), artinya laporan keuangan memiliki kesalahan yang material dan manajemen membatasi lingkup pemeriksaan sehingga auditor tidak menemukan bukti yang cukup.

Tahapan Audit Laporan Keuangan Adalah Sebagai Berikut

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa audit merupakan suatu kegiatan yang tersistematis sehingga untuk mencapai tujuan audit, terdapat tahapan-tahapan yang perlu dilakukan.

Adapun tahapan-tahapan audit laporan keuangan sebagai berikut:

1. Penerimaan Perikatan Audit

Perikatan merupakan suatu kesepakatan kedua belah pihak. Dalam hal audit maka kedua belah pihak ini adalah pihak auditor dan perusahaan yang biasanya diwakili oleh manajemen. Sebelum melaksanakan audit, maka harus ada sebuah kesepakatan yang harus dibuat dan disetujui bersama. Manajemen atau klien menyerahkan audit laporan keuangan kepada auditor dan auditor menyanggupi audit laporan keuangan sesuai dengan kompetensinya.

Bentuk perikatan ini dalam bentuk surat perikatan audit.

Menerapkan teknologi aplikasi kasir untuk usaha Anda bisa juga menjadi inovasi baik untuk penjualan produk bisnis Anda. Anda bisa mencoba tentang sistem iSeller yang mendukung konsep omni-channel dalam dunia usaha.

Tahap pertama dalam mengaudit suatu laporan keuangan adalah memutuskan apakah akan menolak atau menerima pekerjaan audit tersebut. Namun, untuk memutuskannya auditor juga mempertimbangkan hal-hal seperti integritas manajemen, mengidentifikasi risiko, menilai independensi, menentukan kompetensi dan kemampuan profesionalnya.

Jadi dalam menentukan untuk menerima siklus audit atau tidak memerlukan pertimbangan yang banyak bukan semata-mata mendapatkan klien saja. Hal ini sesuai dengan tujuan audit yaitu mengevaluasi, sehingga perlu mempertimbangkan berbagai faktor.

2. Perencanaan Proses Audit

Merencanakan proses audit adalah tahapan selanjutnya yang harus diketahui auditor. Untuk membuat perencanaan audit, seorang auditor harus melakukan beberapa kegiatan seperti:
  1. Memahami bisnis dan industri klien
  2. Melakukan prosedur analitik
  3. Menentukan materialitas, menetapkan risiko audit dan risiko bawaan.
  4. Memahami struktur pengendalian intern dan menetapkan risiko pengendalian
  5. Mengembangkan rencana audit dan program audit. Nanti pada praktiknya tidaklah sesingkat hal tersebut.
Dari setiap kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan proses audit tersebut memiliki hal atau bagian lain yang harus dikerjakan lagi. Dengan demikian, rencana audit laporan keuangan pun dibuat dengan benar dan tepat.

3. Pelaksanaan Pengujian Audit

Setelah membuat perencanaan audit laporan keuangan maka saatnya melaksanakan pengujian audit. Pada tahap ini, auditor akan melakukan pengujian analitik, pengujian pengendalian dan pengujian substantif. Singkatnya pengujian analitik dilakukan auditor dengan mempelajari data-data dan informasi bisnis klien dan membandingkan dengan data dan informasi lain.

Pengujian pengendalian merupakan prosedur audit untuk melakukan verifikasi efektivitas pengendalian internal klien. Sementara pengujian substantif merupakan siklus audit untuk menemukan kesalahan yang langsung memberikan pengaruh pada laporan keuangan. Dengan ini, tujuan audit untuk mengevaluasi sudah dicapai.

4. Pelaporan Audit

Tahap terakhir yaitu pelaporan audit, yaitu hasil dari pekerjaan audit yang telah dikerjakan.

Laporan ini merupakan bentuk komunikasi auditor dengan pihak lainnya sehingga tidak boleh dibuat secara sembarangan.

Di dalam laporan audit harus mencakup jenis opini, jasa yang diberikan, objek yang diaudit, lingkup audit, tujuan audit, hasil audit dan rekomendasi yang diberikan jika ada kekurangan, dan informasi atau istilah audit pada laporan keuangan lainnya.

Laporan audit merupakan tanggung jawab audit yang besar sehingga untuk memutuskan dan membuat laporan ini harus hati-hati. Jika tidak maka nama kantor akuntan publik biasanya akan tercemar dan akan ada hukuman dari pihak berwajib.

Demikian ulasan mengenai audit mulai dari pengertian dan tujuan audit serta tahapannya dalam pelaporan keuangan.

Manfaatkan Software Akuntansi Jurnal

Dalam membuat laporan keuangan perusahaan harus dilakukan secara akurat dan jelas untuk mendapatkan penilaian atau opini yang baik. Untuk itu, salah satu hal yang harus Anda lakukan adalah mengelola keuangan perusahaan dengan baik. Untuk memudahkan Anda melakukan pengelolaan keuangan, Anda dapat menggunakan bantuan software akuntansi seperti Jurnal.


Dengan Jurnal, Anda juga dapat melihat dan memonitor kondisi keuangan perusahaan kapan dan di mana saja dengan mudah. Nah, sekarang Anda tahu kalau sebuah perusahaan itu perlu melakukan audit terhadap laporan keuangan.

Lalu telah dijelaskan juga kalau tujuan audit laporan keuangan adalah untuk mengetahui kondisi perusahaan tersebut pada saat siklus audit. Semoga informasi ini berguna, dan jangan lupa untuk dibagikan di sosial media!

Terlepas dari pada itu, seandainya Anda pun masih kesulitan dalam melakukan pembukuan sendiri dengan software semacam Jurnal, maka Anda bisa menggunakan jasa pembukuan pengelolaan bisnis yang dimiliki FR Consultant Indonesia sebagai pemilik jasa laporan keuangan dan jasa pembukuan. Bagi Anda yang tinggal di Depok, Anda bisa menggunakan jasa konsultan keuangan di Depok.

FR Consultant Indonesia memiliki staf-staf terbaik untuk membantu Anda memonitor sistem keuangan perusahaan Anda. Kami adalah juga jasa konsultan keuangan untuk pengelola keuangan bisnis, yang juga konsultan manajemen keuangan, sekaligus jasa konsultan pajak. Kami juga menyediakan tenaga ahli untuk konsultasi manajemen bisnis. Anda bisa menghubungi kami, karena kami hadir untuk Anda.

FR Consultant Indonesia, Solusi Pembuatan Laporan Keuangan dan Laporan Pajak Perusahaan dan Pribadi Hubungi 0813-8228-9991.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel