Mengenal Komponen Laporan Laba Rugi yang Wajib Diketahui - Tips dan Trik Bisnis, Pembukuan, Payroll, Pajak, Pelatihan & Software Akuntansi

Mengenal Komponen Laporan Laba Rugi yang Wajib Diketahui

Mengenal-Laporan-Laba-Rugi-yang-Wajib-Diketahui
Mengenal Komponen Laporan Laba Rugi yang Wajib Diketahui

Mengenal Komponen Laporan Laba Rugi yang Wajib Diketahui

Dilansir dari jurnal.id, laporan laba rugi merupakan satu dari tiga laporan keuangan yang digunakan untuk melaporkan keuangan suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Bisa mingguan, bulanan, triwulanan, setengah tahunan atau bahkan setahun. 

Di dalam laporan laba rugi biasanya memuat dan meringkas segala biaya, baik yang dikeluarkan ataupun yang didapatkan oleh perusahaan selama menjalankan bisnisnya. Bersama dengan neraca keuangan dan laporan arus kas, laporan laba rugi menjadi komponen yang penting dalam pelaporan keuangan suatu perusahaan. Perusahaan manapun yang peduli terhadap kesehatan keuangan pastinya akan memahami dan membuat laporan keuangan, terutama laporan laba rugi. Laporan ini merupakan laporan awal yang paling sederhana karena memerlukan data yang lebih sedikit dari neraca keuangan dan laporan arus kas.

Kalau pun Anda rupanya merasa kesulitan untuk menentukan membuat laporan laba rugi ini, Anda bisa menggunakan jasa konsultan bisnis dan keuangan seperti FR Consultant Indonesia untuk Anda.

Pada bagian judul biasanya memuat nama perusahaan, judul laporan dan periode waktu pelaporan. Laporan laba rugi juga bisa banyak ataupun sedikit, tergantung pada kompleksitas perusahaannya. Selain itu format yang digunakan oleh sebagian besar perusahaan juga sama. Akan tetapi, ada beberapa item yang dapat berbeda tergantung pada industrinya. Yang terpenting laporan ini mempunyai tiga aspek yakni pendapatan, beban serta laba rugi bersih.

Fungsi Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi dibuat untuk melihat apakah perusahaan yang dijalankan menghasilkan keuntungan atau tidak. Di dalamnya akan meringkas semua pendapatan perusahaan dan mengurangkannya dengan pengeluaran, sehingga yang tersisa adalah keuntungan atau kerugian dari perusahaan. Dengan catatan terperinci ini nantinya perusahaan dapat mengetahui kinerja bisnis yang dijalankan. 

Dan apabila ada ketidak sesuaian, maka perusahaan dapat membuat keputusan yang dapat mengembangkan perusahaan. Berdasarkan laporan ini pula, manajemen dapat membuat keputusan seperti menambah cabang, mendorong penjualan, meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan pemanfaatan atau penjualan langsung aset, serta mengefisiensi suatu sektor atau produk. 

Meskipun fungsi utama dari pembuatan laporan laba rugi adalah untuk menampilkan perincian profitabilitas dan kegiatan bisnis perusahaan kepada unsur manajemen, namun laporan ini juga digunakan untuk memberikan rincian kepada berbagai sektor di perusahaan untuk menambah wawasan dalam memajukan perusahaan.

Tujuan Laporan Laba Rugi

Penyusunan laporan laba rugi memiliki tujuan. Apa sajakah?
  1. Memberi informasi mengenai kondisi suatu perusahaan, apakah memperoleh keuntungan atau kerugian pada setiap periode akuntansi.
  2. Memberi informasi mengenai jumlah total pajak yang harus dibayarkan.
  3. Membantu proses analisis usaha yang akan mengukur perkembangan suatu bisnis.
  4. Sebagai bahan referensi untuk evaluasi pihak manajemen perusahaan untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil pada periode selanjutnya.
  5. Sebagai acuan perusahaan dalam upaya untuk mengembangkan bisnis jika ingin meningkatkan perolehan keuntungan.
  6. Membantu proses analisis strategi perusahaan untuk mengetahui keberhasilan strategi bisnis yang dijalankan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Komponen Laporan Laba Rugi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa informasi yang diberikan oleh laporan laba rugi lebih sederhana dibandingkan dengan neraca keuangan dan laporan arus kas. Laporan ini tidak mencakup penerimaan (uang yang diterima oleh bisnis) atau pembayaran tunai/pencairan (uang yang dibayarkan oleh bisnis). 

Hal-hal yang dicakup adalah rincian pengeluaran dan penjualan yang kemudian diteruskan menjadi laba bersih. Komponen-komponen tersebut antara lain:

1. Pendapatan

Pendapatan yang dicatat yakni pendapatan operasional dan pendapatan non-operasional. Pendapatan operasional adalah pendapatan yang direalisasikan melalui kegiatan utama sebuah perusahaan. Hasil dari kegiatan-kegiatan seperti memproduksi produk, menjual produk dan memasarkan produk kepada distributor atau pengecer termasuk ke dalam pendapatan operasional. 

Sementara, untuk pendapatan non-operasional diperoleh dengan menjalanan bisnis sekunder dan non-utama. Pendapatan ini bersumber dari luar penjualan dan pembelian. Contohnya saja bunga yang diperoleh dari modal bisnis yang ada di bank, sewa properti bisnis, kemitraan strategis dan lain sebagainya.

2. Keuntungan

Keuntungan disebut juga dengan penghasilan lain. Ini merupakan hasil bersih yang didapatkan dari kegiatan non-bisnis atau kegiatan lain perusahaan seperti penjualan aset lama, penjualan anak perusahaan dan lain sebagainya.

3. Laba Sebelum Pajak

Laba sebelum pajak adalah total pendapatan yang belum dikurangi dengan pajak. Jadi, untuk menghitung laba sebelum pajak ini, Anda harus mengurangi laba operasional dengan beban bunga.

4. Laba Sebelum Bunga dan Pajak

Ini menunjukkan berapa banyak laba yang dihasilkan perusahaan dari kegiatan operasionalnya tanpa memasukkan unsur biaya bunga atau pajak.

5. Beban

Semua biaya yang digunakan melakukan operasional dan menghasilkan laba disebut juga dengan beban. Sama halnya dengan pendapatan, beban juga dibagi ke dalam dua kategori, yakni beban kegiatan utama dan beban aktivitas sekunder. Beban kegiatan utama adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis utama dalam suatu perusahaan. 

Termasuk di dalamnya biaya pokok penjualan, administrasi dan pengeluaran umum, biaya pengembangan serta biaya penyusutan aset. Sementara biaya aktivitas sekunder berkaitan dengan kegiatan bisnis non-utama seperti bunga pinjaman dan lain sebagainya.

6. Kerugian

Kerugian merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan-kegiatan lain di luar bisnis utama. Hal ini dapat mencakup biaya yang digunakan untuk penjualan aset yang menurun dan merugi, biaya tuntutan hukum serta biaya tidak biasa lainnya.

7. Harga Pokok Penjualan

HPP adalah total keseluruhan pengeluaran dan beban yang dikenakan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan barang dan jasa di dalam kondisi dan tempat di mana barang tersebut dapat dijual atau digunakan.

8. Biaya Operasional

Biaya operasi termasuk semua biaya yang terkait dengan menjalankan bisnis Anda yang tidak termasuk dalam HPP. Misalnya: penggajian, perjalanan, pelatihan, sewa gedung, utilitas, pembelian peralatan, perangkat keras dan lunak, iklan, ponsel, dan layanan internet.

Dalam laporan laba rugi, pendapatan dan beban dari bisnis utama akan memberikan pengetahuan mengenai seberapa baik bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Sementara itu, pendapatan dan beban sekunder akan menunjukkan keterlibatan dan keahlian perusahaan dalam mendapatkan keuntungan tambahan lainnya.

Permudah Bisnis Anda Dengan Software Akuntansi

Bagi Anda pemilik maupun akuntan perusahaan, membuat laporan keuangan tentu saja menjadi suatu kewajiban. Untuk mempermudah proses pembuatan laporan tersebut, Anda bisa mengandalkan software Akuntansi seperti Jurnal. Jurnal adalah software akuntansi online berbasis real time dan cloud yang akan memberikan fitur-fitur akuntansi lengkap. 

Dengan Jurnal, segala transaksi bisnis akan dicatat dan diproses sampai menjadi laporan keuangan komprehensif secara otomatis. Kinerja perusahaan juga bisa Anda amati dan pelajari secara mudah melalui tools yang berada di Jurnal.

software-akuntansi-jurnal
Software Akuntansi Jurnal

Terlepas dari pada itu, seandainya Anda pun masih kesulitan dalam melakukan laporan keuangan sendiri dengan software semacam Jurnal, maka Anda bisa menggunakan jasa pembukuan pengelolaan bisnis yang dimiliki FR Consultant Indonesia sebagai pemilik jasa laporan keuangan dan jasa pembukuan. 

Bagi Anda yang tinggal di Depok, Anda bisa menggunakan jasa konsultan keuangan di Depok.

FR Consultant Indonesia memiliki staf-staf terbaik untuk membantu Anda memonitor sistem keuangan perusahaan Anda. Kami adalah juga jasa konsultan keuangan untuk pengelola keuangan bisnis, yang juga konsultan manajemen keuangan, sekaligus jasa konsultan pajak. Kami juga menyediakan tenaga ahli untuk konsultasi manajemen bisnis. Anda bisa menghubungi kami, karena kami hadir untuk Anda.

FR Consultant Indonesia, Solusi Pembuatan Laporan Keuangan dan Laporan Pajak Perusahaan dan Pribadi Hubungi 0813-8228-9991.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel