Apa sih Financial Distress? Kenali dan Pahami Upaya Mencegahnya. - Tips dan Trik Bisnis, Pembukuan, Payroll, Pajak, Pelatihan & Software Akuntansi

Apa sih Financial Distress? Kenali dan Pahami Upaya Mencegahnya.

Apa sih Financial Distress? Kenali dan Pahami Upaya Mencegahnya.
Apa sih Financial Distress? Kenali dan Pahami Upaya Mencegahnya.

Apa sih Financial Distress? Kenali dan Pahami Upaya Mencegahnya.

Sebagai pebisnis, pengusaha kamu perlu tahu apa yang dinamakan financial distress. Financial distress adalah tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi pada perusahaan sebelum terjadinya kebangkrutan atau likuidasi. Suatu perusahaan dapat dikategorikan sedang mengalami financial distress atau kesulitan keuangan apabila perusahaan tersebut menunjukkan angka negatif pada laba operasi, laba bersih dan nilai buku ekuitas serta perusahaan tersebut melakukan merger (Brahmana 2007).

Fenomena lain dari financial distress adalah perusahaan cenderung mengalami kesulitan likuiditas yang ditunjukkan dengan kemampuan perusahaan yang semakin menurun dalam memenuhi kewajibannya kepada kreditur (Hanifah 2013). Di bawah ini kita akan membahas lebih jauh mengenai financial distress perusahaan yang harus Anda ketahui.

Financial distress juga terjadi ketika perusahaan gagal atau tidak mampu lagi memenuhi kewajiban debitur karena mengalami kekurangan dan ketidakcukupan dana untuk menjalankan atau melanjutkan usahanya lagi.

Financial Distress Perusahaan

Corporate financial distress ditunjukkan sebagai proses tiga dimensi yang terdiri time frame, financial distress, dan process stages. Financial distress cycle dalam perusahaan mencakup periode awal penurunan kinerja hingga ke titik terendah kemudian tahap pemulihan apabila perusahaan bisa memperbaiki kinerjanya. 
Ketika perusahaan mengalami kesulitan keuangan, maka perusahaan tersebut tidak berada di posisi yang sama melainkan terus bertransisi ke tahapan-tahapan selanjutnya. Apabila kinerja semakin buruk, maka kemungkinan besar perusahaan akan menghadapi kebangkrutan. Namun, jika kinerja perusahaan membaik maka perusahaan memiliki kesempatan untuk mengatasi kesulitan keuangan.

Faktor Penyebab Financial Distress

Menurut Damodaran (1997), ada beberapa faktor penyebab financial distress. Berikut beberapa faktor penyebab financial distress dalam perusahaan:

a. Kesulitan arus kas

Terjadi ketika penerimaan pendapatan perusahaan dari hasil kegiatan operasi tidak cukup untuk menutupi beban-beban usaha yang timbul atas aktivitas operasi perusahaan. Selain itu kesulitan arus kas juga bisa disebabkan karena adanya kesalahan manajemen ketika mengelola aliran kas perusahaan dalam melakukan pembayaran aktivitas perusahaan yang dapat memperburuk kondisi keuangan perusahaan.

b. Besarnya jumlah utang

Kebijakan pengambilan utang perusahaan untuk menutupi biaya yang timbul akibat operasi perusahaan akan menimbulkan kewajiban bagi perusahaan untuk mengembalikan utang di masa mendatang. 

Ketika tagihan jatuh tempo, sedangkan perusahaan tidak mempunyai cukup dana untuk melunasi tagihan-tagihan tersebut, maka kemungkinan yang dilakukan kreditur adalah melakukan penyitaan harta perusahaan untuk menutupi kekurangan pembayaran tagihan tersebut.

c. Kerugian dalam kegiatan operasional perusahaan selama beberapa tahun

Dalam hal ini merupakan kerugian operasional perusahaan yang dapat menimbulkan arus kas negatif dalam perusahaan. Hal ini dapat terjadi karena beban operasional lebih besar dari pendapatan yang diterima perusahaan.

Meskipun suatu perusahaan dapat mengatasi tiga masalah di atas, belum tentu perusahaan tersebut dapat terhindar dari financial distress, itu karena masih terdapat faktor eksternal perusahaan yang dapat menyebabkan financial distress. 

Menurut Damodaran (1997), faktor eksternal perusahaan lebih bersifat makro, di mana cakupannya lebih luas. Faktor eksternal dapat berupa kebijakan pemerintah yang dapat menambah beban usaha yang ditanggung perusahaan, misalnya tarif pajak yang meningkat dapat menambah beban perusahaan. 

Selain itu, masih ada kebijakan suku bunga pinjaman yang meningkat, dimana bisa menyebabkan peningkatan beban bunga yang ditanggung perusahaan.

Pengaruh Financial Distress Terhadap Kebangkrutan

Smith dan Graves (2005) menjelaskan bahwa perusahaan yang mengalami dua siklus menahan penurunan (decline stemming) dan siklus perbaikan kinerja (recovery). Kecenderungan tingkat kinerja keuangan, ukuran perusahaan, ketersediaan free assets merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memprediksi apakah perusahaan mampu bertahan dalam kondisi kesulitan keuangan (siklus decline stemming).

Sedangkan pengurangan aset, pergantian CEO, dan pengurangan karyawan merupakan strategi yang mencerminkan upaya manajemen (siklus recovery) dalam mengatasi kesulitan keuangan. Sehingga faktor tersebut dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam memprediksi recovery perusahaan.

Mencegah Financial Distress Menyebabkan Kebangkrutan

Platt dan Platt (2002) menyatakan kegunaan prediksi informasi kesulitan keuangan pada perusahaan adalah dapat mempercepat tindakan manajemen untuk mencegah masalah sebelum terjadinya kebangkrutan.

Pihak manajemen dapat mengambil tindakan merger atau takeover. Maksudnya agar perusahaan mampu untuk membayar utang dan mengelola perusahaan dengan lebih baik. Serta dapat memberikan tanda peringatan dini adanya kebangkrutan pada masa yang akan datang. Schuppe (2003) menambahkan bahwa pihak manajemen yang tanggap mendeteksi financial distress lebih awal. Kemudian bertindak aktif menganalisa penyebab financial distress dan menerapkan strategi perputaran yang tepat, akan jauh lebih dapat mengendalikan kondisi tersebut.

Financial distress bisa merugikan perusahaan jika tidak segera dikenali. Kerjasama antara manajemen dan pemimpin perusahaan dibutuhkan untuk menghindari terjadinya financial distress pada perusahaan.

Mencegah Financial Distress Dengan Software Akuntansi Online

Untuk melakukan pencegahan terhadap munculnya gejala financial distress, maka sebaiknya perusahaan memiliki software akuntansi online seperti sebagai platform penyedia jasa akuntansi dan pengelolaan keuangan yang membantu Anda mencatat semua transaksi keuangan, menggambarkannya dengan grafik secara efisien. 

Dengan begitu, perusahaan akan selalu mengetahui kondisi keuangan terkini dan dapat melakukan antisipasi jika terjadi masalah keuangan pada perusahaan lebih awal. Dapatkan semua informasi menarik tentang Jurnal, di sini. Terlepas dari pada itu, seandainya Anda pun masih kesulitan dalam melakukan manajemen keuangan sendiri dengan software akuntansi semacam Jurnal, maka Anda bisa menggunakan jasa pembukuan pengelolaan bisnis yang dimiliki FR Consultant Indonesia sebagai pemilik jasa laporan keuangan dan jasa pembukuan. 

Bagi Anda yang tinggal di Depok, Anda bisa menggunakan jasa konsultan keuangan di Depok.

FR Consultant Indonesia memiliki staf-staf terbaik untuk membantu Anda memonitor sistem keuangan perusahaan Anda. Kami adalah juga jasa konsultan keuangan untuk pengelola keuangan bisnis, yang juga konsultan manajemen keuangan, sekaligus jasa konsultan pajak. Kami juga menyediakan tenaga ahli untuk konsultasi manajemen bisnis. Anda bisa menghubungi kami, karena kami hadir untuk Anda.

FR Consultant Indonesia, Solusi Pembuatan Laporan Keuangan dan Laporan Pajak Perusahaan dan Pribadi Hubungi 0813-8228-9991.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel