5 Tips Mengatur Keuangan Saat Menjelang Resesi
Senin, 31 Agustus 2020
Edit
5 Tips Mengatur Keuangan Saat Menjelang Resesi |
5 Tips Mengatur Keuangan Saat Menjelang Resesi
Tahun 2020 ini menjadi tahun yang berat bagi masyarakat Indonesia. Begitu pula bagi para pengusaha, ujian demi ujian datang bertubi-tubi dan sulit untuk dikendalikan atau pun diprediksi. Mengatur keuangan perusahaan penting untuk diawasi sekarang ketat sekarang ini. Di saat kita masih berusaha untuk berjalan di tengah pandemi Covid-19, isu terbaru terkait resesi yang berpeluang menghantam perekonomian Indonesia kembali santer terdengar.
Bagi konsumen, atau pun pengusaha, perlu siaga dalam upaya menghadapi masalah ini. Karena bagi pengusaha yang tidak dapat mengatur keuangan perusahaan dengan baik, akan terancam bangkrut. Begitu pula dengan konsumen yang tidak pandai mengatur keuangan dengan bijak, akan terancam terperosok ke jurang kemiskinan. Hal ini tentu tak diinginkan oleh siapa pun.
Itu sebabnya ilmu mengatur keuangan amatlah penting untuk dipelajari.
1. Banyak Promo Belanja Online, Abaikan Saja Dulu!
Kalau Anda perhatikan belakangan ini, di tengah kondisi pandemi dan maraknya isu resesi, iklan berbelanja online justru malah sedang tersebar di mana-mana. Berseliweran dan menarik hati kita untuk segera mengikuti promo. Ada yang memberikan diskon besar-besaran hingga kampanye tetap berbelanja saat mengisolasi diri, yang tentu menjadi amat menggoda. Alhasil, Anda yang seharusnya dapat menghemat belanja di saat tidak beraktivitas, malah justru akan terjebak dalam kegiatan konsumtif yang membuat masalah keuangan membengkak.
Hal ini sepatutnya dihindari.
Bukan berarti Anda dilarang untuk berbelanja online dan tergiur dengan promo-promonya. Anda harus mengedepankan kebutuhan pokok seperti makanan, dan juga hal-hal yang dapat mendukung pola hidup bersih Anda. Anda perlu menjaga hawa nafsu untuk berbelanja online, supaya tidak mudah tergiur dengan godaan promo.
2. Tetaplah Berhemat!
Tak berbeda dengan poin pertama, tips mengatur keuangan saat sedang dalam situasi dijepit pandemi dan ancaman resesi seperti sekadang adalah dengan cara tetap bersedekah dan berhemat. Menabung pun jangan lupa diterapkan.
Dalam berhemat, perhatikan hanya untuk membeli kebutuhan sehari-hari yang penting. Hindari pembelian sesuatu yang membutuhkan cicilan jangka panjang, seperti membeli smartphone baru.
Gunakan konsep yang sama saat menabung seperti biasa yaitu: 40-30-20-10, yaitu 40% untuk biaya hidup sehari-hari, 30% untuk cicilan, 20% untuk ditabung atau berinvestasi, 10% untuk kebutuhan darurat. Tetap menabung ketika wabah sedang terjadi agar Anda tetap memiliki simpanan untuk keperluan ketika Anda tidak memiliki pemasukan lagi saat wabah sedang terjadi.
3. Simpan Anggaran yang Tidak Perlu untuk Kebutuhan Darurat
Cara ini dapat dilakukan dengan mengubah plot anggaran ke dalam kebutuhan darurat. Anda dapat menganalisis anggaran apa yang dapat diinvestasikan untuk kebutuhan darurat. Misalnya anggaran hiburan pacar, pergi ke bioskop, konser, dan juga transportasi yang semuanya disisihkan ke dalam anggaran darurat.
Selalu ingat, hanya melakukan pengeluaran untuk yang penting dan krusial.
4. Hindari Pemakaian Kartu Kredit
Memakai kartu kredit memang bisa membantu banyak. Tapi di tengah situasi seperti sekarang, usahakan untuk menghindari pemakaian kartu kredit, kecuali hanya untuk keadaan terdesak. Karena pemakaian kartu kredit dapat mengganggu Anda untuk berhemat. Tak sedikit orang di luar sana yang kesulitan untuk berhenti atau pun menjauh dari godaan kartu kredit. Apabila Anda belum terperosok, maka jangan lah coba-coba untuk menjebloskan diri.
5. Cari Kesempatan Berbisnis di Rumah atau Online
Saat mengisolasi diri, apalagi beberapa perusahaan tidak menerapkan work from home atau cuti tidak dibayar tentu pemasukan menjadi kering. Solusi bagi Anda adalah mencoba mencari penghasilan sampingan yang dapat dilakukan di dalam rumah. Misalnya menjual barang-barang lama Anda, menjadi freelance penulis, atau membuka bisnis jasa yang tidak memerlukan interaksi dengan orang lain.
Tapi jangan lupa, dalam upaya memulai bisnis Anda pun harus terlebih dahulu mempelajari seluk-beluk dari bisnis yang akan Anda rintis. Jangan sampai karena ingin cepat berdiri, Anda melakukannya dengan gegabah. Anda bisa menggunakan jasa konsultan bisnis untuk belajar berbisnis, atau banyak membaca artikel atau buku terkait berbisnis.
Demikian 5 Tips Mengatur Keuangan Saat Menjelang Resesi. Jika Anda pelaku usaha atau UKM, Anda dapat memanfaatkan Jurnal sebagai software akuntansi Anda dalam menghadapi situasi ini, karena Anda dapat mengontrol dan juga mendistribusikan laporan keuangan hanya melalui email dan smartphone Anda. Cobalah aplikasi Jurnal dan manfaatkan kemudahan atur keuangan. Selain dari pada itu juga, apabila Anda membutuhkan bantuan konsultasi tentang bisnis dan manajemen keuangan, sekaligus jasa konsultan pajak, Anda bisa menghubungi kami. Kami hadir di sini untuk Anda. Kami juga menyediakan tenaga ahli untuk konsultasi manajemen bisnis.
FR Consultant Indonesia, Solusi Pembuatan Laporan Keuangan dan Laporan Pajak Perusahaan dan Pribadi Hubungi 0813-8228-9991.