Tips Meminjam Modal Untuk Berbisnis
Selasa, 02 Juni 2020
Edit
Tips Meminjam Modal Untuk Berbisnis |
Tips Meminjam Modal Untuk Berbisnis
Dalam dunia usaha, meminjam modal untuk memulai usaha adalah suatu keputusan yang lumrah dan biasa dilakukan oleh para pebisnis. Asalkan memiliki keberanian yang cukup, Anda pun bisa melakukan pinjaman untuk memulai bisnis Anda, atau mencari investor yang bersedia meminjamkan modal, atau sharing saham dengan Anda terkait bisnis yang akan dijalankan.
Tapi, sekali pun banyak pebisnis yang bisa memutuskan meminjam modal kepada pihak lain, bank atau pun investor, tak sedikit pula pebisnis yang tak sanggup membalikkan modal tersebut, sehingga bisnis yang dijalankannya mengalami kegagalan. Diperlukan pemahaman tersendiri dalam berhutang, sekali pun hal itu terkesan mudah dan sederhana.
Berikut yang bisa Anda perhatikan sebelum mulai mengajukan pinjaman modal/hutang untuk menjalankan bisnis Anda:
1. Rancangan Bisnis
Ya, pastikan Anda memiliki rancangan bisnis (business plan) yang jelas. Apa sih rancangan bisnis? Rancangan bisnis bisa diartikan sebagai proyeksi bisnis yang akan Anda jalankan ke depannya. Rancangan seperti ini harus selalu dibuat sebelum memulai bisnis baru. Biasanya, lingkup pembahasannya terkait strategi bisnis yang akan dijalankan, biaya operasional, proyeksi penjualan, biaya kebutuhan pokok dalam bisnis tersebut, dan proyeksi yang akan dilakukan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
Rancangan Bisnis |
Rancangan bisnis ini akan membuat pihak bank/investor yakin terkait bisnis yang akan Anda jalankan, sehingga mereka mau memutuskan meminjamkan pinjaman modal/hutang kepada Anda untuk menjalankan bisnis tersebut.
2. Upaya Pengembangan Usaha
Jika Anda sudah memulai bisnis dengan modal pinjaman, maka pastikan bisnis Anda memiliki alur keuangan yang sehat sebelum kembali memijam modal untuk memperluas skala bisnis. Untuk itu, sebelum mengajukan pinjaman, lakukan-lah evaluasi terhadap arus kas perusahaan Anda dalam kurun periode tertentu, bisa dalam evaluasi arus keuangan per bulan, dua bulan, atau tiga bulan terakhir, sebelum lalu mengajukan pinjaman.
Buatlah proyeksi budgeting yang baik serta rinci, berapa lama Anda berencana melunasi hutang yang akan Anda miliki. Kalau pun Anda memang harus melakukan peminjaman kembali, pastikan pinjaman yang Anda ajukan tidak lebih dari 50% nilai asset yang Anda miliki.
3. Evaluasi Keuangan Pribadi dan Bisnis
Hal ini juga penting untuk dilakukan. Anda harus memisahkan keuangan pribadi dan keuangan bisnis. Lakukan perhitungan yang baik sebelum Anda mulai mengajukan pinjaman modal kepada pihak bank/investor.
4. Kondisi Pangsa Pasar
Sebagai pemilik usaha, sebelum berniat membuka usaha, sangat penting bagi Anda untuk sudah harus mengenal pangsa pasar yang akan dituju untuk ditawarkan produk atau jasa yang Anda jual. Karena itu, sebaiknya memilih jenis usaha yang memiliki jangkauan pasar luas dan tidak segmented. Yang kemungkinan besarnya terus membutuhkan produk atau jasa yang ingin Anda pasarkan.
Dengan persyaratan seperti itu, usaha Anda bisa lebih cepat dikenal, dan cukup aman jika Anda harus mengajukan hutang usaha ke pihak bank/investor.
5. Beda Usaha Pasti Beda Resiko
Yang terakhir harus Anda perhatikan adalah, berbeda usaha bisnis pasti akan memiliki resiko yang juga berbeda pula. Terkait hal ini, Anda harus benar-benar menghitung resiko dan melakukan evaluasi terkait arus keuangan bisnis Anda, serta melakukan evaluasi pangsa pasar dari produk atau jasa yang Anda tawarkan. Anda pun harus bisa melakukan evaluasi terhadap konsumen, bagaimana daya beli konsumen dalam satu sampai dua bulan terakhir? Bagaimana kondisi pasar Anda belakangan ini?
Setelah Anda berhasil mendapatkan data dari proyeksi resiko tersebut, Anda pun bisa mengajukan hutang untuk bisnis Anda dengan lebih tenang. Karena data akurat dari riset yang baik, akan memperkecil resiko kesalahan atau kegagalan dari suatu bisnis yang dijalankan oleh perusahaan.
Demikian tips meminjam modal untuk berbisnis yang bisa Anda pertimbangkan. Bagi Anda yang sedang mencari bantuan tenaga ahli untuk melakukan internal audit dan konsultasi manajemen keuangan, dan juga perpajakan, Anda bisa menghubungi kami di FR Consultant Indonesia.