Berbagai Jenis Biaya Produksi - Tips dan Trik Bisnis, Pembukuan, Payroll, Pajak, Pelatihan & Software Akuntansi

Berbagai Jenis Biaya Produksi

Berbagai-Jenis-Biaya-Produksi
Berbagai Jenis Biaya Produksi


Berbagai Jenis Biaya Produksi

Dalam sebuah proses pembuatan produk, ada yang namanya biaya produksi. Bentuk biaya yang dibutuhkan perusahaan, untuk melakukan upaya produksi dari produk yang akan dijual kepada masyarakat. Biaya produksi merupakan salah satu faktor penting untuk selalu dipahami, karena akan berpengaruh pada jalannya bisnis yang akan Anda jalankan.

Dengan mengetahui dan mendapatkan evaluasi yang baik terkait biaya produksi perusahaan, Anda pun dapat mengetahui kelancaran arus keuangan dari perusahaan Anda, Anda juga akan dengan mudah mengetahui profit yang Anda dapatkan.

Ada sejumlah biaya produksi yang perlu Anda ketahui sebagai seorang pengusaha, berikut ini di antaranya:

1. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan kuantitas output yang dihasilkan. Ini dapat diartikan, pembayaran harus tetap dilakukan meskipun tidak ada hasil produksi sama sekali. Contohnya, kalau Anda ingin membuat sebuah rumah makan, Anda harus membayar sewa lokasi rumah makan tersebut. Misalkan 1 juta rupiah perbulan. Inilah yang dimaksud dari biaya tetap produksi. Karena tidak masalah berapa banyak menu makanan yang Anda jual, atau tidak ada yang terjual sekali pun, Anda masih harus membayar sewa lokasi rumah makan tersebut.

Jangan lupa juga, Anda harus membayar gaji pelayan dan tukang masak yang Anda miliki. Jika gaji mereka sebesar 2 juta per bulan, maka total biaya tetap akan bertambah menjadi 3 juta perbulan (ditambah biaya sewa lokasi).

2. Biaya Variabel.
Selanjutnya adalah biaya variabel, biaya yang berubah mengikuti kuantitas output yang dihasilkan. Ini bisa diartikan, biaya tersebut biasanya akan meningkat ketika output meningkat, dan juga sebaliknya.

Tidak sama dengan biaya tetap, biaya variabel tidak akan muncul jika tidak terjadinya produksi. Oleh karena itu, biaya variabel biasanya dilaporkan per unit. Misalnya, dalam rumah makan Anda, ada biaya sayur, daging, nasi, dan sambal, yang tergolong dalam biaya variabel.

Mari asumsikan semua bahan menambahkan hingga 7000 rupiah per porsi makan. Jika Anda menjual 20 porsi, satu-satunya biaya variabel Anda adalah biaya bahan, total biaya variabel Anda menghasilkan 140 ribu rupiah. Sebaliknya, jika Anda menjual 200 porsi, total biaya variabel Anda akan bertambah hingga 1.400.000 rupiah.

Sedangkan, jika Anda tidak menjual menu makan itu sama sekali, maka total biaya variable Anda pun akan nol. Anda tidak perlu membeli sambal atau pun teh untuk melengkapi menu makan Anda.

3. Biaya Total
Selanjutnya adalah biaya total. Yang menggambarkan penggabungan dari 2 jenis biaya, yaitu jumlah total biaya tetap dan total biaya variabel. Ini mencakup semua biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. 

Misalkan Anda berhasil menjual 200 porsi makan di bulan pertama. Dalam hal ini, biaya total dalam menjalankan rumah makan Anda adalah Rp. 4.400.000 untuk per bulan. Dengan perhitungan: 3 juta biaya tetap + 1.400.000 sebagai biaya variabel).

4. Biaya Rata-rata (Average Cost)
Yang selanjutnya adalah biaya rata-rata, yang diartikan sebagai biaya total, dibagi dengan kuantitas output (jumlah unit yang berhasil diproduksi). Ini adalah faktor penting di kala Anda membuat keputusan produksi. Jenis biaya ini memberitahukan tentang biaya produksi per unit yang dihasilkan.

Selain biaya total rata-rata, Anda dapat menghitung biaya tetap rata-rata dengan cara:

Biaya tetap total / Jumlah unit yang diproduksi

Begitu juga biaya variabel rata-rata, berikut caranya:

Biaya variabel total / Jumlah unit yang diproduksi

Dalam contoh kita di atas, biaya total rata-rata menghasilkan menu makan yang Anda jual adalah 20 ribu rupiah (4.000.000 / 200). Sementara itu, biaya tetap rata-rata adalah 15 ribu rupiah per menu dan biaya variabel rata-rata adalah 5 ribu rupiah per menu.

5. Biaya Marginal

Biaya marginal bisa diartikan sebagai biaya untuk memproduksi 1 unit output tambahan. Artinya, jenis biaya ini memberi tahu kita berapa total peningkatan biaya jika unit tambahan diproduksi.

Biaya marginal merupakan faktor penting untuk pengambilan keputusan dalam konteks proses produksi, karena dapat digunakan untuk menghitung tingkat output yang optimal. Misalnya, mari kita asumsikan bahwa alih-alih Anda menjual 200 menu makan, Anda malah menjual 201 menu makan.

Sekarang, total biaya adalah 4.005.000, yang setara dengan peningkatan 5000 rupiah. Jadi, biaya marginal menghasilkan 201 menu makan adalah 5000 rupiah (5000 rupiah per 1 menu makan).

Untuk menganalisis dan memahami keputusan produksi perusahaan, penting untuk mengetahui berbagai jenis biaya yang dihadapi: biaya tetap, biaya variabel, biaya total, biaya rata-rata, dan biaya marginal. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan kuantitas output yang dihasilkan.

Jenis biaya variabel adalah biaya yang berubah dengan kuantitas output yang dihasilkan. Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap total dan biaya variabel total. Sementara itu, biaya rata-rata adalah total biaya dibagi dengan kuantitas output yang dihasilkan dan biaya marginal adalah biaya untuk memproduksi 1 unit output tambahan.

Bagi Anda pelaku bisnis, dalam menghitung segala biaya yang ada dalam bisnis sebenarnya sangat mudah. Apalagi sekarang banyak terdapat jasa konsultan untuk bisnis dan management. Kami hadir di sini untuk Anda. Kami menyediakan tenaga ahli untuk melakukan manajemen keuangan, akunting dan perpajakan. Anda bisa menghubungi kami di FR Consultant Indonesia.


FR Consultant Indonesia, Solusi Pembuatan Laporan Keuangan dan Laporan Pajak Perusahaan dan Pribadi Hubungi 0813-8228-9991.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel