Yang Perlu Diketahui dari Internal Audit (Bag. 1)
Jumat, 01 Mei 2020
Edit
Yang Perlu Diketahui dari Internal Audit (Bag. 1) |
Yang perlu diketahui dari Internal Audit (Bagian 1).
Sebelumnya kita pernah membahas tentang pengertian Internal Audit, yang mana sebuah perusahaan dibutuhkan pemberlakuan internal audit, guna menghindari berbagai potensi yang menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Masalah yang bisa terjadi apabila tidak diterapkan Internal Audit adalah:
- Terjadinya penyalahgunaan keuangan, yang berpotensi pada korupsi.
- Masalah perpajakan, lebih bayar atau kurang bayar.
- Tidak jelasnya kondisi kesehatan perusahaan.
Jika sebuah perusahaan ingin tumbuh berkembang dan tahan lama, perusahaan harus memiliki sistem keuangan yang kuat. Produk dan marketing memang patut diperhatikan, namun sistem keuangan pun demikian, tak bisa luput dari perhatian.
Ada dua jenis audit yang kita kenal, pertama di antaranya adalah yang telah kita bahas. Internal Audit, dan yang selanjutnya adalah Eksternal Audit.
Internal Audit, yang diperankan oleh departemen audit perusahaan, akan memeriksa isu-isu atau potensi kesalahan yang dapat merugikan perusahaan, termasuk sehubungan dengan resiko dan praktek bisnisnya. Sementara auditor eksternal akan berperan dalam eksternal audit, meneliti laporan keuangan dan mengeluarkan opini tentangnya.
Internal Audit sewajarnya dilakukan setiap sebulan sekali, sementara Eksternal Audit bisa dilakukan satu tahun sekali.
Apa tujuan dilakukannya Internal Audit?
Internal Audit dilakukan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan keuangan milik perusahaan. Internal Audit bisa melakukan bermacam strategi keuangan yang sistematis dan disiplin untuk melakukan evaluasi, manajemen kontrol, bahkan proses kepatuhan dan ketaatan hukum.
Untuk perusahaan baru, Internal Audit bisa dilakukan sendiri oleh pemiliknya, karena lebih sederhana dan mudah. Namun seiring berkembangnya perusahaan, Anda akan membutuhkan divisi khusus untuk melakukan internal audit. Secara umum, tugas Internal Audit adalah sebagai berikut:
- Melakukan keseluruhan siklus audit secara penuh, termasuk manajemen resiko dan kontrol terhadap efektivitas operasional.
- Membuat laporan keuangan yang dapat dipercaya, dan kepatuhan terhadap semua peraturan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.
- Menentukan jangkauan internal audit dan membuat perencanaan tahunan.
- Mengambil, menganalisa dan mengevaluasi dokumen keuangan serta pendukungnya, termasuk laporan terdahulu, dokumentasi, data, flowchart, nota atau bukti transaksi manual maupun elektronik.
- Mempersiapkan dan menyajikan laporan-laporan yang menunjukkan hasil audit dan prosesnya.
- Berfungsi sebagai sumber masukan yang independen dan obyektif kepada direksi dan pemilik untuk memastikan keabsahan, legalitas dan pencapaian tujuan.
- Menemukan celah atau “lubang-lubang” yang berpotensi menganggu operasional perusahaan dan merekomendasikan tindakan pencegahan dan penghematan biaya.
- Melakukan follow up hasil audit dan memonitor tindakan yang diambil oleh manajemen.
- Mengikuti perkembangan terkini mengenai regulasi sektor, alat dan teknik terbaru, dan standar kinerja.
Apa yang membuat Internal Audit efektif?
Untuk melakukan Internal Audit yang efektif, diperlukan beberapa prinsip yang bertujuan membuat prosesnya menjadi efektif sehingga dapat berfungsi sebagai alat yang bisa diandalkan dalam mendukung tindakan dan peraturan manajemen, serta melakukan perbaikan kinerja secara berkesinambungan.
Rangkaian prinsip inilah yang dapat memastikan hasil yang didapat nantinya, adalah hasil yang akurat, obyektif dan cukup informatif untuk manajemen mengambil keputusan. Berikut yang bisa saya sampaikan:
- Etika: kepercayaan, integritas, kerahasiaan dan kehati-hatian penting dalam internal audit
- Output yang adil: hasil-hasil audit, konklusi dan laporan-laporan merefleksikan dengan aktivitas audit dengan benar dan akurat.
- Profesional: auditor harus bertindak sesuai dengan kepentingan tugas mereka.
- Independen: auditors harus independen/tidak terlibat dalam aktivitas yang sedang diaudit dan menjadi obyektif.
- Pembuktian: bukti-bukti yang ada harus bisa diverifikasi dan didasarkan pada informasi yang tersedia.
Aspek Penting dari Suatu Internal Audit.
Selain serangkaian dokumen, dan bukti-bukti pendukung, satu hal yang paling utama adalah tenaga ahli manusianya itu sendiri. Walaupun sudah melibatkan teknologi, peran kode etik dan etika sebagai seorang auditor sangatlah penting.
Bersikaplah ramah, dan hindari kesan yang "menakutkan" dalam menjadi seorang auditor. Berikan pengertian yang baik dengan tutur kata yang tepat, selipkan humor yang pantas saat memberikan konsultasi kepada klien. Anda juga sebaiknya bersikap terbuka atas temuan Anda dalam hasil laporan keuangan perusahaan.
Anda juga bisa menghindari argumentasi langsung atau pun terlibat konflik dalam menyampaikan hasil temuan Anda. Dalam hal soft skill, ada baiknya apabila Anda meningkatkan kualitas interpersonal skills Anda, yang dapat meningkatkan peluang Anda mendapatkan pekerjaan sebagai auditor. Anda bisa mengikuti kursus seperti tes kepribadian dalam hal ini.
Beberapa asesmen kepribadian yang bisa Anda coba adalah Profil Kepribadian DISC (Dominan, Influential, Stable, Conscientious). Setiap jenis dan kombinasi dari kepribadian dasar ini memiliki karakteristik yang berbeda dalam bersikap dan merespon situasi dalam keadaan tertekan (stress). Dengan keahlian ini, individu yang berbeda akan dapat ditangani dengan cara-cara yang tepat untuk mencapai tujuan Anda, hasil audit yang efektif.
Bagaimana menurut Anda sejauh ini? Apa Anda sudah dapat gambaran tentang bagaimana cara menjadi Auditor yang baik? Demikianlah yang bisa saya utarakan terkait internal audit kali ini. Bagi Anda yang sedang mencari bantuan tenaga ahli untuk melakukan internal audit keuangan dan perpajakan, Anda bisa menghubungi kami di FR Consultant Indonesia.