Mengenal Manajemen Resiko Bagi Perusahaan - Tips dan Trik Bisnis, Pembukuan, Payroll, Pajak, Pelatihan & Software Akuntansi

Mengenal Manajemen Resiko Bagi Perusahaan

Mengenal-Manajemen-Resiko-Bagi-Perusahaan
Mengenal Manajemen Resiko Bagi Perusahaan

Mengenal Manajemen Resiko Bagi Perusahaan

Hampir semua pengusaha tak pernah lupa untuk melakukan upaya marketing. Sebagian kadang lupa betapa pentingnya divisi keuangan dan pajak, dan sebagian besar lagi cenderung lalai dalam memperhatikan divisi manajemen resiko dalam perusahaan mereka.

Dalam tulisan kali ini, saya akan bercerita tentang pengertian manajemen resiko, peran dan mengapa hal tersebut penting bagi sebuah perusahaan. Bahkan, seandainya bisnis yang Anda bangun merupakan bisnis yang baru, Anda pun disarankan memiliki sistem dari manajemen resiko tersebut. Sekali pun mungkin, Anda belum perlu untuk membentuk divisi tersendiri, tapi kemajuan dalam sistem manajemen resiko dapat menjadi jaminan bahwa bisnis Anda tidak mudah runtuh ketika terjadi masalah yang tidak diinginkan.

Setiap jenis usaha pasti memiliki resiko, dan upaya untuk meminimalisir resiko ini, disebut sebagai Manajemen Resiko. Yang juga dapat diartikan sebagai berikut:

Pengertian Manajemen Resiko

Manajemen resiko (risk management) dapat dikatakan suatu proses identifikasi, analisis, penilaian, pengendalian, dan upaya menghindari, meminimalisir, atau bahkan menghapus risiko yang tidak dapat diterima. Sedangkan di dalam perusahaan, dapat didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan, pengaturan, pemimpinan, dan pengontrolan aktivitas sebuah organisasi untuk meminimalisir risiko pendapatan perusahaan.

Setelah mengetahui pemahaman tersebut, Anda pasti sudah bisa membayangkan betapa pentingnya suatu sistem manajemen resiko.

Tujuan Pelaksanaan Manajemen Resiko
Manajemen resiko (risk management) memiliki tujuan pasti untuk meminimalisir resiko kegagalan atau kerugian yang dimiliki sebuah perusahaan. Untuk itu, terdapat poin-poin penting yang perlu dipahami, supaya manajemen resiko yang ingin Anda terapkan dapat berjalan dengan baik.

Melindungi Perusahaan
Tujuan yang pertama adalah untuk melindungi perusahaan. Sesuai definisinya, poin ini sudah tentu menjadi yang paling utama dari manajemen resiko. Caranya adalah dengan memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang bisa menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan tersebut.

Membantu Pembuatan Kerangka Kerja
Manajemen Risiko juga berperan dalam membantu proses pembuatan kerangka kerja, yang merupakan tujuan kedua dari manajemen resiko. Dengan kerangka kerja, manajemen resiko yang konsisten atas resiko yang ada pada proses bisnis, akan membantu menyelaraskan fungsi di dalam sebuah perusahaan.

Mendorong Manajemen Untuk Proaktif
Maksud dari tujuan ini adalah untuk mengurangi potensi adanya resiko yang besar dalam langkah yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Ini menjadi kan manajemen resiko sebagai salah satu sumber keunggulan bersaing, dalam kinerja perusahaan.

Peringatan untuk Berhati-hati
Manajemen resiko juga dapat berfungsi sebagai pengingat. Agar semua divisi dapat mengambil sikap waspada ketika perusahaan sedang berada di langkah yang memiliki resiko besar, karena untuk mencapai suatu gol bersama.

Meningkatkan Kinerja
Manajemen Resiko juga dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan. Langkahnya adalah dengan menyediakan data lengkap dalam peta resiko (risk map), yang dapat menjadi media untuk melakukan evaluasi bersama. Hal ini akan berguna dalam pengembangan strategi dan perbaikan proses manajemen resiko secara berkesinambungan.

Sosialisasi Manajemen Resiko
Saat ini masih banyak yang belum paham terkait pentingnya manajemen resiko. Itulah mengapa sosialisasi amat penting. Semakin tinggi tingkat kesadaran karyawan akan manajemen resiko, semakin sigap reaksi karyawan terhadap peringatan yang diberikan oleh divisi manajemen resiko.

Jenis Dari Manajemen Resiko.

Ada 4 jenis manajemen resiko yang perlu Anda ketahui, berikut di antaranya:

Manajemen Resiko Operasional
Jenis pertama adalah manajemen resiko operasional. Manajemen ini berkaitan dengan resiko yang timbul akibat gagal fungsi proses internal. Misalnya, karena human error, kegagalan sistem, maupun faktor luar seperti bencana alam. Dalam manajemen resiko operasional, terdapat 4 faktor yang bisa menjadi penyebab resiko, antara lain: Manusia, Proses, Sistem, dan Kejadian Eksternal. Dengan memahami manajemen resiko operasional, perusahaan bisa mengambil langkah pencegahan atau bahkan sanksi agar kapasitas produksi dan layanan dapat terjaga, ketika memang terjadi hal yang tak diinginkan.

Manajemen Hazard
Manajemen hazard berkaitan dengan kondisi potensial yang dapat mengakibatkan kerusakan atau pun kebangkrutan pada sebuah perusahaan. Ada tiga macam hazard yang perlu diketahui dan dapat dikategorikan berbahaya, antara lain: 

  1. Legal Hazard: dapat diartikan sebagai pelanggaran atau pengabaian peraturan bisnis, yang dapat mengakibatkan kebangkrutan. Contoh kasus, misalnya: pelanggaran SOP atau peraturan kerjasama bisnis, yang dapat berakibat fatal.
  2. Physical Hazard: Ambilah contoh sebuah mesin produksi yang sudah tua dan sakit-sakitan. Alat produksi yang seperti ini rentan digunakan karena berpotensi menyebabkan kecelakaan pegawai yang menggunakannya.
  3. Moral Hazard: Bisa dicontohkan seorang pegawai yang bersikap tidak senonoh kepada konsumen, yang dapat mengakibatkan konsumen beranggapan buruk terhadap perusahaan. Atau, seorang manajer keuangan yang tidak jujur dan sering melakukan korupsi keuangan perusahaan.
Manajemen Resiko Finansial
Adalah manajemen resiko finansial bisa dikatakan sebagai upaya pengawasan resiko dan perlindungan hak milik, keuntungan, harta dan aset sebuah perusahaan. Dalam penerapannya, proses pengelolaan resiko ini akan meliputi identifikasi, evaluasi dan melakukan pengendalian resiko bila ditemukan hal yang mengancam keberlangsungan perusahaan.

Manajemen jenis ini amat penting. Karena berkaitan dengan sumber daya perusahaan. Oleh karena itu, seorang akuntan perlu melakukan evaluasi yang cermat dan teliti, dan mempertimbangkan berbagai resiko lainnya yang berhubungan dengan perusahaan. Beberapa resiko yang berhubungan dengan keuangan, misalnya:
  1. Resiko Likuiditas.
  2. Diskontinuitas Pasar.
  3. Resiko kredit, regulasi, pajak dan akuntansi.
Manajemen resiko finansial ini tak bisa lepas juga dari kurs mata uang yang erat kaitannya dengan perubahan inflasi, neraca perdagangan, kapasitas utang, hingga suku bunga yang nantinya akan berpengaruh pada proses kerja di perusahaan itu sendiri.

Manajemen Resiko Strategis
Manajemen resiko strategis berkaitan dengan pengambilan keputusan. Resiko yang biasa muncul adalah kondisi tak terduga yang mengurangi kemampuan pelaku bisnis untuk menjalankan strategi yang semula telah direncanakan. Dalam hal ini, beberapa faktor seperti resiko operasi, resiko asset impairment, resiko kompetitif hingga resiko franchise, jika perusahaanmu memilikinya.

Untuk mengetahui resiko yang mungkin terjadi dan merugikan perusahaan, adalah dengan menuliskan item penting. Berikut di antaranya:
  1. Daftar Resiko.
  2. Penilaian resiko tersebut sesuai kecenderungan dan dampaknya.
  3. Penilaian pada kondisi saat sedang terjadi.
  4. Rencana tindakan bila resiko terburuk benar-benar muncul.
Nah, setelah sejauh ini, Anda pastinya mulai mengerti-kan betapa pentingnya manajemen resiko (risk management) dalam sebuah sistem perusahaan. Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda seperti sekarang, sistem manajemen resiko penting diterapkan, untuk mencegah bisnis atau pun perusahaan Anda bergerak turun hingga mengalami kebangkrutan. Bagi Anda yang sedang mencari bantuan tenaga ahli untuk melakukan internal audit dan konsultasi manajemen keuangan, dan juga perpajakan, Anda bisa menghubungi kami di FR Consultant Indonesia.


FR Consultant Indonesia, Solusi Pembuatan Laporan Keuangan dan Laporan Pajak Perusahaan dan Pribadi Hubungi 0813-8228-9991.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel