Kiat Merencanakan Keuangan Di Tengah Pandemik Covid-19
Jumat, 15 Mei 2020
Edit
Pandemik Covid-19 belum berakhir. Sebagian orang dirumahkan akibat dari pandemi ini. Tak sedikit dari kita yang mengalami krisis ekonomi karena tak bisa bekerja seperti biasanya. Hal ini membuat siapa pun berada dalam keadaan rentan dalam mudah terperosok ke dalam jurang kemiskinan.
Tidak hanya itu, Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan oleh Pemerintah juga membatasi ruang gerak dan ruang kerja kita. Kita menghadapi budaya baru dalam menjalani kehidupan dan keseharian, seperti di antaranya kita harus #diRumahAja untuk sementara waktu, sampai pandemi ini bisa diakhiri.
Rentannya kondisi ekonomi, dan tidak pastinya dunia kerja membuat kita harus melakukan penyesuaian terhadap kemampuan mengatur keuangan. Baik keuangan pribadi maupun keuangan perusahaan.
Berikut kiat-kiat yang bisa diterapkan dalam upaya mengatur keuangan kita di tengah pandemi Covid-19:
1. Mengetahui Kondisi Keuangan Kita
Melakukan evaluasi keuangan penting bagi siapa pun, baik baik perorangan maupun bagi perusahaan. Di tengah kondisi yang tidak pasti seperti sekarang, penting untuk selalu melakukan evaluasi kondisi keuangan secara berkala.
Bagaimana pengeluaran harian kita? Bagaimana pemasukan yang kita terima? Apakah terjadi kelancara dalam menerima gaji? Ataukah ada pemotongan? Kita yang terbiasa dengan gaya hidup mewah, akan sangat penting untuk mengubah kebiasaan tersebut.
Kita harus berhemat untuk sementara waktu. Karena gelombang kesusahan ekonomi bisa menghampiri kapan saja.
Penting untuk mengecek, apakah sekarang pergerakan finansial kita lebih besar pasak daripada tiang? Bagaimana caranya kita mengetahui kestabilan kondisi keuangan kita tiga bulan ke depan? Apa sumber pendapatan kita akan masih aman? Berapa jumlah tabungan dan cicilan yang harus kita keluarkan setiap bulannya?
Kita harus mulai jujur terhadap diri sendiri dan mengetahui kondisi keuangan kita secara nyata. Setelah kita, mulailah mendisplinkan diri dan mengontrol pengeluaran, serta lebih kreatif dalam mengatur keuangan dengan berbelanja untuk suatu yang bermanfaat.
2. Membuat Budget Bulanan
Setelah mengetahui pemasukan dan pengeluaran kita. Setelah kita berhasil melakukan evaluasi terkait tabungan kita. Mulailah membuat suatu budget bulanan. Karena dengan membuat budget, kita berarti sedang berupaya mengatur gaya hidup.
Mulailah membuat daftar pengeluaran rutin. Kalau Anda pekerja bukan karyawan kantoran, perkirakan berapa jumlah dana yang dapat Anda himpun selama sebulan. Sedangkan jika Anda adalah pekerja kantoran, maka pastikan benar mengetahui jumlah pendapatan per bulan.
Alokasikan dana tersebut menjadi tiga kategori.
Pertama, menyisihkan kebutuhan utama seperti makanan dan pengeluaran rumah tangga, seperti listrik, gas, air, paket internet, biaya sewa kontrakan, dan tunggakan lainnya. Pastikan pembayaran kartu kredit pun masuk ke dalam kategori pertama.
Alokasikan dana 5-10% untuk keadaan darurat. Kita bisa memilih tabungan, deposito, emas, atau reksa dana pasar uang sebagai pilihan instrumen keuangan yang cocok untuk menyimpan dana darurat. Pastikan mudah diakses, cukup likuid, dan aman.
Kedua, sisihkan kebutuhan pelengkap sebesar 5% saja. Kebutuhan ini bisa seputar biaya beli kopi dan jajan di minimarket, atau delivery makanan.
Ketiga, mengalokasikan dana yang bersifat hiburan seperti berbelanja baju, gadget, dan lainnya. Ada baiknya dana ini pun sekitar 5-10%. Membuat budget akan sangat membantumu dalam menentukan kebutuhan yang harus diprioritaskan.
Ketika kebutuhan utamamu terpenuhi, barulah kamu boleh jajan atau berbelanja. Tapi usahakan agak kebutuhan sekundermu tidak melebihi 30% dari total pengeluaran bulanan. Cobalah berbelanja jika mampu, dan tidak mengandalkan hutang atau pun kartu kredit.
3. Aktif Mencatat Pengeluaran
Kegiatan ini memang agak merepotkan, apalagi kalau kita belum terbiasa. Buat kamu yang sulit mengontrol pengeluaran, ada baiknya mulai sekarang membiasakan untuk mencatat pengeluaran kamu. Di zaman yang akrab dengan teknologi seperti sekarang, melakukan pencatatan keuangan merupakan hal yang mudah dilakukan oleh siapa pun. Kamu bisa menggunakan note, atau pun aplikasi pencatatan keuangan.
Mengapa perlu mencatat? Karena kamu akan mudah melakukan evaluasi terkait pengeluaran kamu sehari-hari. Evaluasi ini akan berguna bagi kamu untuk melakukan pengecekan, mana pengeluaran yang besar dan tidak diperlukan, mana pengeluaran yang mendasar yang memang diperlukan sehari-harinya.
4. Mengoptimalkan Pendapatan THR
THR atau bonus yang kamu dapat di tahun ini, atau pun THR lebaran bagi yang merayakan, dapat menjadi modal besar untuk bertahan hidup. Di situasi yang sulit dan tak menentu seperti sekarang, penting untuk bersikap bijak dan disiplin dalam menahan diri.
Hitung dan ketahui berapa besar biaya kebutuhan pokokmu selama sebulan. Lalu, berapa besar simpanan yang berhasil kamu sisihkan setelah dipotong semua pengeluaran bulanan. Ketika dapat THR, penting untuk menempatkannya pada suatu investasi.
Misalnya, dana THR yang didapat akan dimanfaatkan untuk memiliki asuransi kesehatan sekaligus tabungan. Asuransi bukanlah beban, namun sebuah bantalan berupa harapan guna menjaga jiwa dan kesehatan kita dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan produk yang tepat, asuransi bisa memberikan manfaat biaya perawatan kesehatan sehingga dana darurat tetap terlindungi. Selain itu, asuransi juga bisa digunakan sebagai bentuk warisan buat anak dan keluarga yang ditinggalkan.
5. Bijak Dalam Mengeluarkan Uang
Kunci utama dalam pandai mengelola keuangan adalah disiplin pada diri sendiri. Dalam hal ini, termasuk mengurangi pengeluaran untuk gaya hidup. Apalagi menjelang hari raya lebaran, kalau biasanya Anda selalu membeli baju baru, untuk lebaran kali ini, mungkin bisa Anda pertimbangkan ulang.
Selalu ingat skala prioritas, yang mana yang memang suatu kebutuhan pokok, dan yang mana yang bisa ditunda terlebih dahulu. Jangan lupa juga untuk mengeluarkan zakat atau pun sedekah ketika kamu mendapatkan THR, atau memiliki dana yang berlebih. Karena tidak ada orang yang jatuh miskin hanya karena bersedekah, terlebih sedekah pun dilakukan dengan cara yang patut dan tidak berlebihan.
Nah, demikian yang bisa saya sampaikan terkait kiat merencanakan keuangan di tengah pandemik Covid-19. Bagi Anda yang sedang mencari bantuan tenaga ahli untuk melakukan internal audit keuangan dan perpajakan, Anda bisa menghubungi kami di FR Consultant Indonesia.