Faktor dan Produksi, serta Cara Meningkatkan Kualitas dan Kuantitasnya - Tips dan Trik Bisnis, Pembukuan, Payroll, Pajak, Pelatihan & Software Akuntansi

Faktor dan Produksi, serta Cara Meningkatkan Kualitas dan Kuantitasnya



Faktor dan Produksi, serta Cara Meningkatkan Kualitas dan Kuantitasnya


Sewaktu membeli sebuah barang, misalnya baju, pernahkah terbersit dalam benak Anda, bagaimana barang tersebut bisa sampai ke tangan Anda? Dalam proses pemasaran dan ekonomi barang, terdapat tiga tahapan yang menjadi syarat supaya barang tersebut bisa sampai ke tangan konsumen. 

Di antaranya adalah, produksi, distribusi, dan konsumsi. Di sini akan dijelaskan terkait tentang produksi. Apa sih produksi barang itu? Bagaimana proses produksi itu berjalan? Siapakah yang berperan dalam proses produksi itu? Yuk, langsung saja kita bahas!

Pengertian Produksi


Apa itu produksi? Sebenarnya, produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang, untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya, dinamakan produksi barang. 

Kemudian, sebutan untuk orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, disebut sebagai produsen. Sekilas proses produksi mungkin mirip dengan kegiatan manufaktur, tapi ada beberapa perbedaan yang mendasarinya.

Berdasar pengertian tersebut, maka produksi mengandung dua hal pokok, yaitu: 

1. Menciptakan nilai guna, seperti membangun dan membuat produk.
2. Menambah nilai guna, seperti memperbaiki produk.

Faktor-faktor Produksi

Untuk menghasilkan atau menambah nilai guna dalam sebuah barang dan/atau jasa, tentu diperlukan faktor pendukung. Tujuannya agar tercapai nilai yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat. Berikut faktor produksi yang perlu diketahui:

Sumber Daya Alam (SDA)

Pertama adalah SDA yang merupakan segala sesuatu yang disediakan oleh alam, dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran. Hal yang termasuk dalam SDA adalah lingkungan alam, lahan, atau pun kekayaan yang terkandung dalam tanah.

Sumber Daya Manusia (SDM)

Setelah SDA, tentu Sumber Daya Manusia (SDM) akan menjadi faktor penentu selanjutnya. SDM merupakan sebuah kemampuan dan daya, atau usaha manusia berupa jasmani dan rohani yang dapat digunakan untuk meningkatkan guna suatu barang.

Menurut kualitasnya, SDM dapat dibagi menjadi 3:

1. Tenaga Kerja Terdidik
2. Tenaga Kerja Terlatih
3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih

Sumber Daya Modal

Sumber Daya Modal juga menjadi faktor penting dalam proses produksi. Sumber daya ini akan dipakai sebagai sarana untuk menghasilkan barang. Yang mana modal ini dibeli tidak oleh konsumen, melainkan produsen, dan tidak harus berbentuk uang. Modal dapat juga berupa barang yang dihasilkan. Barang-barang modal disebut juga alat-alat produksi, misalnya gedung, mesin dan bahan dasar yang digunakan dalam proses produksi.

Keahlian

Faktor keahlian merupakan aspek terpenting dalam menjalankan proses produksi. Keahlian atau keterampilan individu penting untuk mengkordinasikan dan mengelola faktor produksi dalam menghasilkan barang dan jasa.

Proses Produksi Berdasarkan Cara dan Jangka Waktu

Sekarang Anda telah telah mengetahui faktor produksi, selanjutnya adalah proses produksi. Apa sih proses produksi? Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi yang membutuhkan waktu lama, misalnya dalam membangun sebuah rumah, atau membuat kapal. Dan ada pula produksi yang tidak membutuhkan waktu lama, seperti membuat kue atau pun pakaian sehari-hari. 

Maka dari itu bentuk produksi ini bisa bermacam-macam. Proses produksi dibedakan menjadi 4 berdasarkan caranya, penjelasan mengenai keempat prosesnya bisa Anda lihat pada poin di bawah ini:

1. Proses Produksi Pendek
Proses jenis ini terjadi dengan cepat dan langsung bisa menghasilkan barang atau jasa, yang bisa dikonsumsi oleh konsumen. Contohnya, proses produksi makanan ringan, seperti gorengan atau kue-kue.

2. Proses Produksi Panjang
Proses jenis ini terjadi cukup lama dan terkadang memerlukan upaya berkelanjutan. Seperti misalnya produksi property, atau membangun rumah.

3. Proses Produksi Terus Menerus
Proses ini mengolah bahan secara berurutan dengan beberapa tahap dalam pengerjaan, sampai menjadi suatu barang jadi. Jadi. bahan tersebut melewati tahap-tahap dari proses mesin, secara terus-menerus untuk menjadi suatu barang siap konsumsi. Contohnya, proses memproduksi gula, kertas, dan karet.

4. Proses Produksi Berselingan
Proses seperti ini mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkannya menjadi barang jadi. Seperti proses yang dilakukan untuk memproduksi mobil. Di mana bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari kerangka, setir, ban, mesin, kaca, dan lainnya. Setelah semua itu lengkap, barulah dirakit menjadi satu dan menghasilkan sebuah mobil yang siap pakai.

Cara Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Barang Produksi


Bagaimana? Apakah dengan penjelasan dua poin di atas kamu sudah semakin paham dengan produksi? Karena produksi merupakan salah satu hal penting dalam pemenuhan kebutuhan kita, maka tidak mengherankan jika jumlahnya akan terus meningkat. Seiring dengan perkembangan jaman, kamu pasti akan meminta untuk peningkatan kuantitas dan kualitas barang yang akan digunakan, bukan? Untuk meningkatkan mutu dan jumlah produksi harus selalu ditingkatkan dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, yaitu sebagai berikut:

Intensifikasi
Cara pertama yaitu dengan mengadakan intensifikasi. Intensifikasi sendiri merupakan upaya untuk meningkatkan hasil produksi dengan cara memperbaiki metode kerja dan meningkatkan produktivitas faktor produksi. Contohnya dalam bidang pertanian, untuk meningkatkan hasil produksi dapat dilakukan dengan pemilihan bibit unggul, penggunaan pupuk yang tepat, pemberantasan hama, pengairan yang cukup, menggunakan mesin-mesin pertanian serta penggunaan teknologi.

Ekstensifikasi
Selain intensifikasi, ada juga ekstensifikasi sebagai cara kedua untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Mudahnya, ekstensifikasi dapat dikatakan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil produksi dengan cara menambah faktor-faktor produksi. Contohnya dalam bidang industri tekstil, dilakukan upaya penambahan tenaga kerja, penambahan bahan baku atau penggantian mesin-mesin produksi dengan mesin yang lebih mutakhir.

Diversifikasi
Selanjutnya ada upaya diversifikasi. Diversifikasi merupakan upaya untuk meningkatkan hasil produksi dengan cara mengembangkan atau menambah keanekaragaman jenis hasil produksi. Contohnya dalam bidang industri minuman, dengan menambah varian rasa menjadi lima rasa sehingga terdapat lima pilihan bagi konsumen untuk menikmatinya.

Rasionalisasi
Cara terakhir untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas adalah dengan rasionalisasi. Cara ini adalah sebuah upaya untuk meningkatkan hasil produksi dengan cara menerapkan sistem manajemen yang lebih efektif dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.Contohnya untuk menghemat tenaga manusia, digunakanlah mesin-mesin baru yang mutakhir.

Demikianlah pembahasan tentang faktor produksi kali ini. Bagi Anda yang sedang mencari bantuan tenaga ahli untuk melakukan internal audit keuangan dan perpajakan, Anda bisa menghubungi kami di FR Consultant Indonesia.


FR Consultant Indonesia, Solusi Pembuatan Laporan Keuangan dan Laporan Pajak Perusahaan dan Pribadi Hubungi 0813-8228-9991.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel