Pengertian dari Internal Audit - Tips dan Trik Bisnis, Pembukuan, Payroll, Pajak, Pelatihan & Software Akuntansi

Pengertian dari Internal Audit

pengertian-dari-internal-audit
Apa sih Internal Audit?


Pengertian dan Tujuan dari Internal Audit


Bagi kebanyakan perusahaan baru, sistem keuangan memang kerap menjadi faktor paling belakang yang dipikirkan. Para pengusaha lebih sering memikirkan tentang strategi pemasaran atau pun produk yang ingin dijual. Sebenarnya hal tersebut tidak masalah, tapi akan menjadi kesulitan tersendiri apabila sebuah perusahaan yang berkembang baik, ternyata tidak memiliki fondasi atau sistem keuangan yang kuat.

Apa sih Internal Audit?
Internal Audit, atau bisa juga disebut Audit Internal, merupakan pemeriksaan dan evaluasi laporan keuangan untuk memastikan data keuangan yang ditujukkan benar, serta akurat berdasarkan catatan transaksi yang diakui.

Yang menjadi fokus utama dari Internal Audit adalah pemeriksaan kebenaran dari seluruh laporan pemasukkan, dan pengeluaran, sehingga Anda sebagai pemilik perusahaan dan pihak perpajakan mengetahui kondisi finansial dari perusahaan tersebut.

Laporan tersebut, yang kemudian akan dilaporkan kepada:
  1. Anggota Direksi,
  2. Para Manajer, dan
  3. Pemangku kepentingan lainnya.
Laporan Internal Audit tersebut kemudian akan diperiksa terkait dengan keakuratan data serta akan menghasilkan nilai efektivitas dari sistem keuangan perusahaan. Proses Internal Audit sangat penting, dan biasanya disarankan untuk dilakukan di setiap akhir bulan. Karena dengan begitu, perusahaan akan dapat terhindar dari kesalahan-kesalahan yang tak terlacak, yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan ke depannya.

Mengapa Internal Audit harus dilakukan?
Berikut ini yang alasan pentingnya melakukan Internal Audit:
  1. Memastikan informasi yang diberikan benar serta mengikuti ketentuan standar akuntansi.
  2. Memastikan seluruh ketentuan hukum dan pajak dipatuhi untuk mencegah dilakukannya pemeriksaan dari Kantor Pajak atau pihak berwenang lainnya yang dapat timbul bila ditemukan indikasi kecurangan atau kesalahan informasi yang disampaikan kepada investor atau publik.
  3. Informasi kepada Anda sebagai pemilik usaha tentang bagaimana berjalannya bisnis mereka dan bagaimana meningkatkannya.
  4. Pengetahuan soal kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan Anda.
Siapa yang bertugas melakukan Internal Audit?
Internal dapat dilakukan sendiri oleh pemilik perusahaan apabila masih dalam skala kecil dan masih bisa menyisihkan waktu. Tapi apabila perusahaan sudah besar, maka internal audit bisa didelegasikan kepada departemen internal audit yang dimiliki perusahaan.

Departemen internal audit akan bertanggung jawab untuk:
  1. Memantau prosedur dan akurasi penyimpanan data dan fungsi akuntansi dalam perusahaan secara detail.
  2. Membuat dan mengimplementasikan prosedur audit internal.
  3. Mengontrol serta memantau seluruh area bisnis yang menyebabkan terjadinya transaksi & pencatatan keuangan.
  4. Mengkoreksi segala kekurangan yang dibuat oleh pelaksana & pencatat operasional keuangan.
Selain dari departemen internal audit, perusahaan juga dapat meminta bantuan kepada pihak dari luar yang terpercaya, yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP) seperti FR COnsultant Indonesia. Untuk semakin memberi kepercayaan dan memperkuat independensi dari hasil laporan audit.

Apa saja yang diperlukan dalam proses Internal Audit? 
Berikut yang bisa saya sebutkan di antaranya:

1. Persiapkan Seluruh Data Transaksi – Dokumen Fisik dan Elektronik
Pastikan usaha Anda memiliki data cukup untuk internal audit. Data yang dibutuhkan adalah dokumen kertas dan sumber data elektronik yang mencatat transaksi bisnis. Data ini diperlukan sebagai jejak rekam untuk melacak angka-angka dari jurnal buku besar terhadap transaksi yang terjadi di lapangan.

Selanjutnya, data lengkap terdokumentasi akan memberikan gambaran penuh terkait kronologis langkah yang sudah diambil saat memulai dan mengakhiri transaksi. Setiap transaksi harus memiliki dokumen pendukung dengan penjelasan relevan. Coba perhatikan, apakah praktek akuntansi yang sedang berjalan beserta bukti yang tersedia memungkinkan Anda untuk menelusuri proses transaksi keuangan secara tuntas?

Bila tidak, proses akuntansi Anda harus diperkuat untuk menciptakan audit internal akuntansi yang cukup. Sebagai contoh, bila Anda membeli barang dari pemasok, temukan bukti yang berkenaan dengan transaksi (seperti nota), temukan transaksi dalam akun yang seharusnya (sepert akun biaya atau akun hutang), dan identifikasi jenis transaksinya (pembelian barang dari pemasok).

Contoh kedua, bila Anda menghabiskan Rp 1.000.000,- untuk biaya perjalanan bertemu dengan seorang klien baru di luar kota. Pencatatan yang dilakukan bukan cuma mengenai transaksi perjalanannya, namun juga tujuannya yaitu mendapatkan klien baru. Gunakan software akuntansi untuk menciptakan jejak audit akuntansi elektronik dalam bisnis Anda.
Dengan menggunakan software akuntansi untuk mencatat aktivitas keuangan usaha, memungkinkan Anda untuk menyimpan dan menganalisa data keuangan dengan mudah.

2. Tinjau Ulang Ketentuan Penyimpanan Dokumen Yang Ada
Segera tinjau ulang ketentuan penyimpanan dokumen Anda. Seluruh informasi keuangan Anda harus disimpan dengan aman, terorganisir dan mudah dicari. Seluruh informasi relevan, seperti rekening koran bank, giro atau cek yang dibatalkan dan struk belanja tunai harus disimpan hingga periode pelaporan. Memiliki informasi yang tersimpan dan kapanpun mudah diakses akan membantu Anda menyelesaikan persoalan atau perbedaan yang muncul.


3. Pelajari Alur Perjalanan Dokumen Hingga ke Bagian Keuangan

Coba Anda telusuri sejenak alur dokumen dari awal hingga sampai ke tangan personel keuangan. Langkah pertama dalam melakukan audit internal keuangan dalam bisnis Anda adalah mengumpulkan dokumen finansial seperti nota, tanda terima, struk, kuitansi, rekening bank lalu menyerahkan ke akuntan atau bagian keuangan untuk diproses.

Bila proses ini lambat atau tidak dapat dipercaya, maka data keuangan Anda akan berantakan dan tidak dapat dipercayai keakuratannya. Bila Anda bekerja untuk diri sendiri, internal audit menjadi mudah karena tugas Anda hanya memastikan Anda sudah menerima data transaksi keuangan lalu memproses dengan cepat serta teratur untuk memastikan data sudah terkini.


4. Ciptakan Sistem Monitor Untuk Kontrol Keuangan Internal Perusahaan

Kontrol keuangan internal adalah praktek yang memproteksi penipuan, pencurian dan persoalan internal akuntansi lainnya. Ini adalah prosedur yang dipakai bisnis untuk memastikan aset Anda aman dan informasi Anda akurat.

Beberapa sistem monitor yang dapat Anda pakai:
  1. Pisahkan tugas akuntansi sesuai porsinya masing-masing. Misalnya, jangan perbolehkan orang yang sama menangani kas serta pembukuan, karena hal ini memudahkan terjadinya penyalahgunaan.
  2. Brankas harus selalu terkunci bila tidak digunakan,
  3. Software perusahaan dan komputer perusahaan selalu terproteksi password.
  4. Gunakan kamera CCTV untuk memonitor kontrol keuangan internal di usaha retail.
  5. Lakukan rekonsiliasi akun secara teratur seperti rekonsiliasi rekening bank dengan buku giro atau cek, untuk memastikan data keuangan.
  6. Nomori dokumen untuk mencegah duplikasi.
Sebagai tambahan, pastikan pengeluaran biaya realistis dan tidak berlebihan khususnya untuk biaya konsumsi, biaya perjalanan dan biaya hiburan.


5. Perhatikan Hukum Akuntasi dan Pajak Yang Harus Dipatuhi Bisnis Anda

Untuk kebutuhan pajak, secara hukum Anda akan diminta untuk menyimpan lengkap seluruh dokumen keuangan. Menyiapkan dokumen keuangan sesuai dengan ketentuan hukum mempermudah audit dari kantor pajak bila terjadi.



Ikuti ketentuan hukum pajak seperti menyimpan data akuntansi minimal selama 5 tahun. Dengan ini Anda sudah memiliki proses untuk merespon kantor pajak atau pihak luar lainnya.Untuk menemukan hukum apa yang berkenaan dengan usaha Anda, carilah informasi dari konsultan pajak resmi.

Pentingnya Internal Audit untuk Menghindari Potensi Masalah

Sekarang Anda sudah memahami pentingnya melakukan internal audit di perusahaan. Tanpa adanya internal audit secara serius, resiko yang Anda tanggung cukup besar bagi perusahaan. Berikut di antaranya:
  1. Penyalahgunaan keuangan yang berpeluang pada korupsi.
  2. Masalah perpajakan.
  3. Tidak jelasnya kondisi kesehatan perusahaan.
Dengan mengetahui resiko tersebut, sudah seharusnya Anda bisa bertindak untuk memulai merencanakan internal audit dalam perusahaan Anda. Demikianlah yang bisa saya utarakan terkait internal audit kali ini. Bagi Anda yang sedang mencari bantuan tenaga ahli untuk melakukan internal audit keuangan dan perpajakan, Anda bisa menghubungi kami di FR Consultant Indonesia.


FR Consultant Indonesia, Solusi Pembuatan Laporan Keuangan dan Laporan Pajak Perusahaan dan Pribadi Hubungi 0813-8228-9991.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel