Bagaimana Cara Membuat Pembukuan Keuangan Sederhana Untuk Anda Yang Baru Memulai Bisnis?
Rabu, 18 Maret 2020
Edit
Mengenal Pembukuan Keuangan Sederhana |
Mengenal Pembukuan Keuangan Sederhana
Pembukuan adalah unsur penting dalam sistem usaha. Banyak dari pengusaha yang terlupa dalam memperhatikan hal yang satu ini. Tak jarang, pengusaha lama menghabiskan waktu dalam membangun konsep, membedah ide, dan proses marketing, sehingga mereka lupa akan pentingnya pembukuan bagi bisnis mereka.
Lalu, apa pentingnya pembukuan?
Seorang pengusaha sudah seharusnya tahu tentang pentingnya pembukuan. Pembukuan berperan penting dalam pengelolaan keuangan usaha yang sedang Anda jalani. Karena sedikit banyak, pembukuan memiliki peran sebagai berikut:
- Menghindarkan Anda melakukan kesalahan pelaporan pajak. Pada tahun 2017, Ditjen pajak mencatat sebanyak 19.304 perusahaan telah tersangkut masalah pelaporan pajak yang tidak sesuai dengan pendapatan resmi yang telah diterima oleh perusahaan tersebut. Ditjen pajak mengklaim bahwa 76% kesalahan pelaporan diberikan oleh bisnis dengan skala kecil dan menengah.
- Menghindari risiko kecurangan keuangan. Dengan adanya audit, Anda bisa menemukan celah-celah kecurangan yang mungkin dilakukan oleh karyawan perusahaan sejak dini. Hingga bisa melakukan tindakan pencegahan.
- Meningkatkan analisis keuangan & manajemen. Pembukuan keuangan yang baik akan membantu Anda memproyeksi kondisi keuangan perusahaan. Sehingga Anda dapat lebih mudah membangun strategi bisnis ke depannya.
- Mendapatkan potensi pengurangan pajak. Karena pembukuan yang lambat dan tidak konsisten justru bisa berdampak hilangnya peluang mendapatkan pengurangan pajak.
Nah, setelah Anda tahu pentingnya pembukuan. Mari kita lanjutkan dengan mulai mengerti tentang pembukuan keuangan sederhana:
Apa sih Pengertian Pembukuan Keuangan Sederhana?
Pembukuan keuangan sederhana diartikan sebagai suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan. Pencatatan keuangan ini meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa. Kemudian bisa ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada periode tersebut. Pengertian ini telah disepakati bersama dalam Undang-undang nomor 28 tahun 2007.
Bagi perusahaan besar, pembukuan keuangan mudah dilakukan karena mereka memiliki divisi tersendiri untuk melakukan tugas pembukuan keuangan. Atau mereka memiliki akuntan keuangan yang secara khusus telah mereka pekerjakan untuk mengurus pembukuan keuangan mereka. Sementara, kenyataan ini bisa berbeda kalau dari sisi pengusaha yang baru merintis, dengan modal terbatas untuk merekrut atau pun menggunakan seorang akuntan lepas. Sering juga pengusaha baru berpikir bahwa pembukuan adalah hal rumit. Atau, ya mereka sibuk memikirkan bagaimana caranya menjual produk/jasa mereka, hingga mereka lupa dengan yang namanya pembukuan. Padahal, pembukuan adalah kewajiban dalam sistem berbisnis yang tidak bisa dihindari.
Nah, Anda tidak perlu khawatir. Ada yang namanya pembukuan keuangan sederhana, di sini Anda bisa belajar cara membuat pembukuan keuangan sederhana tersebut. Berikut jenis-jenis dari pembukuan keuangan sederhana yang bisa Anda pelajari:
1. Pembukuan Persediaan Barang
Pertama kali ketika Anda memulai bisnis, baik itu menjual jasa atau pun suatu produk, mulailah mulailah pembukuan persediaan barang. Pembukuan jenis ini digunakan untuk mendata setiap bahan baku atau pun stok barang yang Anda beli dari vendor, yang kelak Anda gunakan sebagai bahan baku pokok, atau pun bahan produksi, atau barang tersebut kemudian Anda jual kembali.
Anda perlu mencatat secara kontinu jumlah barang yang masuk dan keluar setiap hari. Semakin tinggi tingkat penjualan maka intensitas jumlah barang yang keluar dan masuk juga akan semakin tinggi.
Dengan memiliki pembukuan persediaan barang, Anda bisa memonitor dan mengawasi persediaan barang yang ada dalam perusahaan. Apalagi jika ke depan Anda ingin menargetkan memiliki beberapa cabang di beberapa kota, dengan membuat pembukuan persediaan barang, akan sangat membantu Anda menyusun manajemen gudang dengan lebih baik dan optimal. Selain itu, pembukuan persediaan barang juga bisa membantu Anda untuk menghindari adanya kecurangan yang dapat dilakukan oleh supplier maupun pegawai perusahaan.
2. Pembukuan Barang Inventaris
Selanjutnya adalah pembukuan barang inventaris. Pembukuan jenis ini juga sangat penting untuk sebuah perusahaan. Karena ini berarti, Anda memiliki data dari setiap barang yang dibeli dan diurus oleh perusahaan Anda. Semua ini adalah barang yang dibeli dengan anggaran belanja perusahaan, maupun hibah, atau sumbangan untuk perusahaan.
Memiliki pembukuan barang inventaris akan mempermudah Anda untuk memantau asep perusahaan sehingga tetap terkendali. Selain untuk memantau aset, berikut fungsi lainnya:
- Mempermudah mengawasi barang.
- Mempermudah melakukan pengecekan barang.
- Mempermudah kegiatan mutasi atau penghapusan barang.
- Mencegah agar barang tidak tiba-tiba hilang tanpa jejak.
- Memiliki bukti tertulis terhadap pengelolaan barang, sehingga dapat dipertanggung jawabkan.
Setelah selesai membuat pembukuan barang inventaris, dan bisnis Anda ingin mulai bergerak, maka siapkanlah pembukuan selanjutnya. Pembukuan Catatan Pengeluaran, buatlah secara terpisah. Isi dari pembukuan ini adalah semua pengeluaran atau belanja dalam usaha, termasuk pengeluaran membeli bahan baku, operasional hingga gaji karyawan, yang harus kontinu Anda catat secara jelas.
Dengan pembukuan ini, Anda akan mengetahui berapa jumlah modal usaha yang Anda keluarkan. Setelah mengetahui berapa modal yang telah dikeluarkan, Anda akan lebih mudah untuk menetapkan target dan rencana terkait kapan modal usaha tersebut harus kembali.
4. Pembukuan Catatan Pemasukan
Seperti halnya pengeluaran, Anda juga perlu membuat pembukuan catatan pemasukan. Pembukuan ini nantinya akan Anda gunakan untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan pemasukan perusahaan.
Seperti misalnya, jumlah penjualan produk yang berhasil didapatkan perhari atau pun piutan yang telah dibayarkan. Pencatatan transaksi pemasukan ini juga harus kontinu dilakukan setiap hari untuk mempermudah Anda melakukan pembuatan pembukuan catatan pemasukan bulanan perusahaan. Dengan memiliki pembukuan catatan pengeluaran dan pemasukan yang tertib dicatat setiap hari Anda akan mudah mengetahui berapa jumlah keuntungan yang diperoleh dalam satu hari, satu bulan, dan satu tahun dari berjalannya bisnis Anda.
5. Pembukuan Kas Umum/Utama
Berikutnya adalah pembukuan kas utama. Bagi setiap perusahaan, pembukuan kas utama dari keuangan perusahaan adalah salah satu hal penting, seperti halnya Anda melakukan sebuah langkah marketing untuk menjual produk Anda. Pembukuan kas utama ini nantinya akan Anda gunakan untuk menggabungkan transaksi antara pembukuan catatan pemasukan dengan pembukuan catatan pengeluaran.
Dengan menggabungkan dan mengolah transaksi dari dua jenis pembukuan tersebut, Anda akan mengetahui secara rinci dan jelas berapa keuntungan maupun kerugian perusahaan.
Anda juga bisa menentukan berapa besarnya anggaran perusahaan untuk uang masuk dan uang keluar. Estimasi arus kas ini juga sangat penting untuk membuat perencanaan dan strategi perusahaan apabila di kemudian hari ada biaya tidak terduga yang harus dikeluarkan. Misalnya terjadi estimasi kekurangan uang kas perusahaan, Anda bisa segera menaikkan target atau mengurangi biaya pengeluaran. Agar hasilnya maksimal pencatatan arus kas utama juga harus dilakukan secara kontinu, seksama dan juga teliti.
6. Pembukuan Rugi-Laba
Pembukuan terakhir yang perlu Anda siapkan dalam pembukuan keuangan sederhana adalah, pembukuan laba-rugi. Pembukuan laba-rugi ini digunakan untuk mencatat pendapatan dan beban perusahaan selama periode tertentu.
Dengan melakukan pembukuan laba-rugi, Anda bisa mengetahui apakah perusahaan sedang dalam kondisi memiliki profit (laba) atau justru rugi. Pada perusahaan dengan skala besar, laporan laba rugi akan berfungsi untuk menentukan nilai investasi dan juga memprediksi jumlah arus kas di masa yang akan datang.
Jika Anda baru saja menjalankan usaha buatlah buku laba rugi yang rapi namun tetap mudah untuk dipahami. Karena jika terlalu berantakan justru akan menyusahkan Anda di kemudian hari untuk membaca dan menganalisanya. Lebih dari sekadar mengetahui laba ataupun rugi perusahaan, pembukuan laba-rugi juga memiliki beberapa fungsi sebagai berikut bagi perusahaan, yaitu:
- Untuk mengetahui perolehan laba atau rugi perusahaan dalam suatu periode.
- Memberikan informasi berapa jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
- Untuk mengetahui apakah strategi dan langkah yang sudah dilakukan perusahaan efektif atau tidak dari besaran beban atau biaya perusahaan.
- Sebagai referensi dalam mengevaluasi langkah dan strategi yang harus dilakukan perusahaan dalam periode selanjutnya.
Sekian yang bisa saya sampaikan terkait Pembukuan Keuangan Sederhana. Bagi Anda yang merasa bingung, atau pun pusing mempelajari pemahaman pembukuan di atas, dan Anda memerlukan bantuan profesional, Anda bisa menghubungi kami di FR Consultant Indonesia. Kami adalah konsultan akuntan profesional yang telah lama bergerak di bidang keuangan dan perpajakan.