Apa pengertian fiskal? - Tips dan Trik Bisnis, Pembukuan, Payroll, Pajak, Pelatihan & Software Akuntansi

Apa pengertian fiskal?



Pengertian fiskal


Buat kamu yang bukan bagian moneter dan perpajakan pasti bertanya-tanya, apa sih pengerti fiskal? Kita sering dengar istilah fiskal disebut-sebut dalam laporan ekonomi pemerintahan, tapi tidak sedikit dari kita yang nggak tahu apa pengertian dari Fiskal.

Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiskal adalah sesuatu yang berkenaan dengan urusan pajak atau pendapatan negara. Fiskal biasanya digunakan untuk menjelaskan bentuk pemasukan negara yang dikumpulkan dari masyarakat, dan oleh negara tersebut, dianggap sebagai pendapatan, lalu digunakan sebagai pengeluaran dengan program-program untuk menghasilkan pencapaian terhadap pendapatan nasional, produksi dan perekonomian serta digunakan pula sebagai perangkan keseimbangan dalam perekonomian.

Asal Teori Pemikiran Fiskal

pemikiran tentang fiskal pertama kali dikemukakan oleh ahli ekonomi asal Inggris, John Maynard Keynes pada akhir tahun 1800-an. Beliau meyakini bahwa pemerintah berperan terhadap perkembangan ekonomi suatu negara terutama dalam hal ekspansi dan kontraksi pada siklus bisnis.

Keynes juga meyakini bahwa pemerintah mampu memanipulasi pengeluaran konsumen dan investor agar tidak terjadi kontraksi yang berlebih sehingga aktivitas ekonomi dapat berjalan stabil.

Dampak pemikiran ekonomi Keynes juga terbukti saat terjadi depresi besar di dunia pada awal tahun 1900-an. Dimana sebelumnya banyak negara yang memegang prinsip ekonomi Laissez-Faire.

Prinsip tersebut meyakini bahwa pemerintah tidak boleh mengintervensi kapitalisme dalam ekonomi pasar bebas. Dengan ideologi ekonomi Keynes, pada saat itu presiden Amerika ke 32 saat itu, Franklin D. Roosevelt berhasil menumbuhkan ekonomi sebesar 10,8% pada tahun 1934.

Setelah fiskal, biasanya kamu akan mendengar yang namanya Kebijakan Fiskal

Apa sih kebijakan fiskal?


Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah guna mengelola dan mengarahkan kondisi perekonomian ke arah yang lebih baik, atau yang diinginkan. Dengan cara mengubah atau memperbaharui penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Salah satu hal yang ditonjolkan dari kebijakan fiskal ini adalah pengendalian pengeluaran dan penerimaan pemerintah atau negara.

Lantas, apa tujuan kebijakan fiskal?


Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan, sasaran dan prioritas pembangunan nasional, serta pertumbuhan perekonomian bangsa. Berikut rinciannya:
  1. Mencapai kestabilan perekonomian nasional.
  2. Memacu pertumbuhan ekonomi.
  3. Mendorong laju investasi.
  4. Membuka kesempatan kerja yang luas.
  5. Mewujudkan keadilan sosial.
  6. Sebagai wujud pemerataan dan pendistribusian pendapatan.
  7. Mengurangi pengangguran.
  8. Menjaga stabilitas harga barang dan jasa agar terhindar dari inflasi.

Macam-macam kebijakan fiskal.

Kebijakan fiskal dibagi menjadi dua, dari segi teori dan menurut jumlah penerimaan serta pengeluaran. Berikut pengertiannya:

Kebijakan Fiskal Fungsional
Merupakan kebijakan fiskal untuk pertimbangan pengeluaran anggaran dan penambahan kesempatan kerja yang dilakukan oleh pemerintah, karena akibat tidak langsung dari pendapatan nasional.

Kebijakan Fiskal yang Disengaja
Merupakan kebijakan fiskal untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang sedang dihadapi dengan cara memanipulasi anggaran belanja secara sengaja, baik melalui perubahan perpajakan maupun perubahan pengeluaran pemerintah. Ada tiga bentuk dari macam kebijakan fiskal ini, yaitu:
  • Membuat perubahan pada pengeluaran pemerintah.
  • Membuat perubahan pada sistem pemungutan pajak.
  • Membuat perubahan secara serentak baik pada pengelolaan pemerintah maupun sistem pemungutan pajak.
Kebijakan fiskal jenis ini dimaksudkan untuk mengendalikan kecepatan siklus bisnis supaya tidak terlalu fluktuatif. Dalam kondisi depresi, kebijakan ini dimaksudkan untuk menambah aktivitas kegiatan ekonomi yang terjadi. Sedangkan dalam keadaan inflasi, kebijakan ini akan mengurangi aktivitas tersebut. Jenis penstabil otomatis atau kebijakan fiskal tak disengaja yaitu pajak proporsional, pajak progresif, kebijakan harga minimum, dan asuransi pengangguran.

Kebijakan Fiskal dari Jumlah Penerimaan & Pengeluaran.

Kebijakan Fiskal dalam kategori ini terdapat 4 jenis, berikut di antaranya: 

Kebijakan Fiskal Seimbang
Kebijakan fiskal seimbang adalah kebijakan yang membuat antara penerimaan dan pengeluaran menjadi sama jumlahnya. Salah satu kelebihan dari  kebijakan fiskal seimbang yaitu: Negara tidak perlu meminjam dana dari pihak dalam negeri atau luar negeri. Sedangkan kelemahannya, kondisi perekonomian akan menjadi terpuruk apabila keadaan perekonomian negara dalam kondisi tidak menguntungkan.

Kebijakan Fiskal Surplus
Kebijakan fiskal surplus merupakan kebijakan yang mana jumlah pendapatan harus sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pengeluaran. Kebijakan fiskal ini merupakan cara untuk menghindari inflasi.

Kebijakan Fiskal Defisit
Kebijakan fiskal defisit adalah kebijakan yang berlawanan dengan kebijakan surplus. Berarti jumlah pendapatan lebih rendah dari jumlah  pengeluaran. Beberapa kelebihan dari kebijakan fiskal ini adalah bisa mengatasi kelesuan dan depresi pertumbuhan perekonomian. Sedangkan untuk kekurangannya adalah anggaran negara selalu dalam keadaan kekurangan.

Kebijakan Fiskal Dinamis
Kebijakan fiskal dinamis merupakan suatu kebijakan yang mirip dengan kebijakan fiskal seimbang, namun ditambah improvisasi yaitu: sama besar jumlahnya, tetapi seiringnya waktu kedua-duanya akan bertambah besarnya. Kegunaan dari kebijakan ini adalah menyediakan pendapatan yang bisa untuk memenuhi kebutuhan pemerintah yang bertambah seiring berjalannya waktu.

Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter

Kebijakan fiskal dan moneter sering dianggap sama. Padahal keduanya adalah hal yang berbeda meski keduanya sama-sama memiliki tujuan yang sama; memberikan stabilitas ekonomi.

Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara. Sedangkan kebijakan moneter adalah kebijakan yang dibuat oleh Bank Sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga.

Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia

Ada banyak contoh kebijakan fiskal yang telah diterapkan oleh Indonesia. Di antaranya adalah:
  1. Adanya Tax amnesty tahun 2017 yaitu program pengampunan pajak bagi wajib pajak yang telat, tunggakan dan tidak melaporkan asetnya.
  2. Relaksasi pajak yang berlangsung selama tahun 2020 hingga awal 2021 untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
  3. Pengurangan subsidi BBM.
Sekian yang bisa saya sampaikan terkait tentang fiskal dan kebijakannya kali ini.

FR Consultant Indonesia memiliki staf-staf terbaik untuk membantu Anda memonitor sistem keuangan perusahaan Anda. Kami adalah juga jasa konsultan keuangan untuk pengelola keuangan bisnis, yang juga konsultan manajemen keuangan, sekaligus jasa konsultan pajak. Kami juga menyediakan tenaga ahli untuk konsultasi manajemen bisnis. Anda bisa menghubungi kami, karena kami hadir untuk Anda.

FR Consultant Indonesia, Solusi Pembuatan Laporan Keuangan dan Laporan Pajak Perusahaan dan Pribadi Hubungi 0813-8228-9991.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel