Mengenal hutang usaha, jenis-jenisnya dan strategi melunasinya
Bayar hutang usaha tidak sederhana. Sekali pun ada rumor yang beredar di luar sana, bahwa bisnis tanpa hutang akan sulit berjalan. “Yang namanya bisnis, pasti ada hutang,” begitu kira-kira kabarnya. Lalu, apakah memang demikian? Rasanya tergantung bagaimana Anda akan menyikapinya, atau tergantung seperti apa Anda melihat nilai hutang tersebut. Hutang memang bisa menjadi liabilitas yang mencekik usaha, tapi hutang pun pada satu titik terendah memang terkadang diperlukan, dan tentu harus disertai perhitungan yang matang dalam berhutang.
Orang yang belum berpengalaman dalam berbisnis, biasanya sering berpikiran bahwa modal adalah hal pertama. Karena terus berpikiran modal, maka hutang pun bisa menjadi pilihan demi mendapatkan modal. Padahal, berbisnis dengan mengandalkan hutang sepenuhnya, justru bisa berdampak sulitnya Anda mengembalikan modal usaha yang sudah dipinjam. Apalagi seandainya terjadi kegagalan langkah dalam berusaha, yang mengakibatkan angka penjualan merosot. Tentu Anda akan kesulitan melunasi hutang yang ada.
Ikuti media sosial FR Consultant Indonesia untuk informasi lainnya tentang dunia Bisnis dan Digital Marketing, Keuangan beserta Perpajakan.
Sebelum lebih jauh bicara tentang hutang, Anda perlu tahu apa sebenarnya pengertian tentang hutang dalam dunia usaha?
Mengenal Pengertian Hutang
Sebelum Anda memutuskan berhutang untuk mencari modal usaha, ada baiknya Anda paham terlebih dulu tentang seluk-beluk hutang. Hutang pada dasarnya termasuk dalam kategori urusan finansial dalam kehidupan sehari-hari, dan komponen penting di dunia akuntansi. Hutang (hutang) atau pinjaman juga adalah bagian dari kelompok pasiva dan neraca.
Menurut Kieso et. Al (2008:172), hutang atau pinjaman adalah kemungkinan pengorbanan masa depan untuk manfaat ekonomi yang berasal dari kewajiban atau entitas tertentu. Ia lebih lanjut juga menjelaskan bahwa pinjaman tersebut menyediakan jasa atau mengirim aktiva mentransfer aktiva ke entitas lainnya di masa depan sebagai bentuk dari transaksi masa lalu.
Hutang memiliki dua kategori:
- Hutang lancar (current liabilities) adalah kewajiban keuangan jangka pendek perusahan. Yang mempunyai batas jatuh tempo pembayaran kurang dari 12 bulan, atau dalam siklus operasi normal. Siklus operasi juga disebut sebagai siklus konversi kas, yang artinya waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk membeli sebuah inventaris dan mengubahnya menjadi kas dari penjualan.
- Hutang tidak lancar (non-current liabilities) adalah utang ataupun kewajiban yang waktu pelunasannya diberikan tenggat waktu yang cukup lama, dan dalam melakukan peminjamannya diperlukan bermacam-macam syarat yang harus diberikan terlebih dahulu sebagai jaminan. Hutang tidak lancar bisa diartikan suatu kewajiban atau beban di masa depan yang harus dibayarkan. Sebagai akibat dari penundaan pembayarannya yang seharusnya dilakukan dalam satu tahun lebih maupun siklus operasional perusahaan.
Sebuah perusahaan harus mempelajari pengajuan hutang dengan observasi, perencanaan, dan penilaian yang baik karena hal ini berkaitan erat dengan pengelolaan keuangan perusahaan. Hutang atau pinjaman akan menjadi tanggungan wajib yang harus dibayar. Karena adanya transaksi pembelian suatu barang atau jasa secara kredit, dan harus dibayar dalam jangka waktu tertentu.
Dalam dunia akuntansi, hutang atau pinjaman artinya pengorbanan ekonomis untuk kepentingan masa depan yang berbentuk penyerahan aktiva dan jasa, serta sudah ada kesepakatan dengan dua belah pihak di masa lalu.
Jenis Hutang Yang Perlu Anda Ketahui
Setelah memahami pengertian hutang, Anda pun perlu mengetahui jenis-jenis hutang dalam dunia usaha. Karena dengan mengetahui jenis hutang, Anda bisa menentukan jenis hutang yang mana, yang cocok untuk bisnis yang sedang Anda bangun. Dilansir dari Ukirama, berikut di antaranya:
1. Hutang Jangka Pendek
Sesuai namanya, hutang jangka pendek adalah hutang dengan masa tempo yang cepat. Maksudnya, bayar hutang usaha jenis ini harus dilunasi segera mungkin oleh perusahaan kepada pihak kreditor. Akan tetapi, jangka pendek yang dimaksud bukanlah satu hari, minggu, atau bulan melainkan satu tahun.
Satu tahun dianggap sebagai siklus normal akuntansi setiap perusahaan. Untuk pelunasan, biasanya akan menggunakan aktiva lancar perusahaan baik dalam bentuk kas atau konversi saham dan obligasi.
Hutang jangka pendek juga dikenal sebagai hutang lancar dengan masa tenor satu tahun. Karena bersifat jangka pendek, maka nominal hutang tidak terlalu besar. Sehingga perusahaan cenderung menggunakan sumber-sumber yang bisa menimbulkan hutang baru untuk pelunasannya.
Beberapa contoh hutang jangka pendek adalah seperti taksiran hutang pajak, hutang biaya, hutang dagang, dan hutang wessel. Lebih jelasnya seperti ini:
- Taksiran hutang pajak adalah tunggakan pajak pada proses penjualan. Sehingga perusahaan harus segera membayarnya dalam waktu yang singkat.
- Hutang biaya adalah hutang yang dilunasi sejak awal seperti gaji atau upah yang dibayar pada periode tertentu seperti bulanan dan harian.
- Hutang dagang adalah hutang yang terjadi pada saat proses pembelian bahan-bahan dagangan atau inventori perusahaan.
- Sedangkan yang terakhir adalah hutang wessel yang sudah disepakati oleh perusahaan dan peminjam.
2. Hutang Jangka Menengah
Pada umumnya, hutang hanya dibedakan menjadi dua, yaitu: hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Namun dalam beberapa kesepakatan, beberapa hutang tak dapat diklasifikasikan sebagai hutang jangka pendek maupun jangka panjang. Maka dari itulah dibuat jenis hutang baru bernama hutang jangka menengah dengan tenggat waktu kurang dari 10 tahun namun lebih dari 1 tahun.
Dengan kata lain, hutang jangka menengah adalah hutang yang berada di antara hutang jangka pendek dan panjang. Nominal yang dipinjam perusahaan memang besar terutama untuk rencana ekspansi dan peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Hutang jangka menengah juga biasanya digunakan untuk meningkatkan kualitas produksi dan restrukturisasi keuangan perusahaan. Bayar hutang usaha untuk hutang jenis ini menjadi gampang-gampang susah.
3. Hutang Jangka Panjang
Yang ketiga, sesuai namanya, hutang jenis ini adalah dengan masa pelunasan terpanjang. Bisa disimpulkan pula bahwa nominal yang dipinjam perusahaan juga sangat besar sehingga masa pelunasan ditentukan lebih dari sepuluh tahun. Proses pembayaran pun dilakukan secara periodik dengan suku bunga dan utang pokok yang telah ditentukan. Cicilan hutang bisa dibayarkan setahun sekali, dua tahun sekali atau tiga tahun sekali. Perusahaan yang meminjam hutang jangka panjang biasanya sedang berupaya untuk membesarkan perusahaan dan yakin bahwa pertumbuhan mereka di masa depan akan sangat pesat.
Namun, Anda perlu hati-hati dengan jenis hutang yang satu ini. Karena tak sedikit pula perusahaan yang gagal bayar dan mengalami kebangkrutan. Itulah mengapa, perusahaan harus dengan matang berspekulasi dan memperkirakan pendapatan mereka sehingga hutang jangka panjang bisa dilunasi tanpa harus menyita aset-aset perusahaan.
Itulah tiga jenis hutang secara umum yang harus Anda ketahui. Bagaimana? Bila Anda menjadi perusahaan, kira-kira utang jenis apa yang akan Anda pilih? Untuk menjawab hal tersebut tentunya harus berdasarkan pertimbangan matang dan kondisi perekonomian perusahaan baik yang saat ini maupun di masa depan. Terlebih untuk perusahaan yang baru akan berkembang. Atau sedang menguji coba produk di pasar, sudah pasti memerlukan suntikan dana baik berupa hutang maupun investor.
Anda juga bisa berkonsultasi tentang manajemen kelola keuangan Usaha Anda kepada kami sebagai konsultan bisnis dan keuangan. Kami dapat membantu Anda melakukan evaluasi terhadap pinjaman usaha.
Strategi Melunasi Hutang Usaha
Anda telah mengenal pengertian hutang dan jenis-jenis hutang. Hutang memang bukan hal yang bisa dianggap remeh, apalagi ketika sudah masuk ke dalam hutang usaha. Itu sebabnya, Anda memerlukan strategi jitu untuk bisa bayar hutang usaha yang mendera Anda. Berikut strategi yang bisa Anda coba ketika harus melunasi hutang usaha:
1. Evaluasi Laporan Keuangan Anda
Lakukan evaluasi terkait laporan keuangan perusahaan Anda. Supaya Anda bisa mendeteksi, pengeluaran atau bagian operasional yang mana, yang sekiranya amat membebani perusahaan. Apakah pengeluaran tersebut bisa dipangkas? Karena sebelum Anda mulai meluangkan energi untuk membayar hutang, terlebih dulu Anda harus meminimalisasi pengeluaran perusahaan. Tujuan agar sisa dana yang digunakan untuk membayar pengeluaran, bisa dialihkan untuk membayar hutang usaha yang sudah jatuh tempo.
2. Tentukan Tingkat Prioritas Hutang
Anda harus jeli hutang yang mana yang telah mendekati jatuh tempo, dan mana yang belum. Prioritaskan hutang jangka pendek, untuk segera dibayarkan terlebih dahulu. Karena hutang jangka pendek biasanya lebih terasa membebani, apalagi kalau cicilan yang dimilikinya tergolong besar.
3. Negosiasikan Tempo dan Bunga Hutang
Hubungi pemodal Anda untuk bernegosiasi, agar mereka mau menurunkan suku bunga pinjaman Anda. Katakan kepada pemodal situasi keuangan Anda dan kesulitan yang ditanggung usaha ini. Kemudian, tanyakan apakah mereka memiliki rencana yang bisa memberikan persyaratan pembayaran yang lebih baik.
4. Menggunakan Bantuan Tenaga Profesional dan Teknologi
Apabila strategi pembayaran hutang Anda belum menemui titik terang, Anda bisa saja menggunakan jasa konsultan bisnis dan keuangan. Karena dengan bantuan mereka yang profesional, jalan Anda untuk melunasi hutang pun lebih terbuka lebar, dengan adanya strategi-strategi unggul yang mereka miliki dan tidak terpikirkan oleh Anda.
Seandainya Anda mengalami kesulitan untuk menemukan menemukan tenaga profesional yang sesuai, Anda bisa menggunakan jasa konsultan bisnis milik FR Consultant Indonesia. Kami juga berperan sebagai penyedia jasa laporan keuangan dan jasa pembukuan untuk usaha. Bagi Anda yang tinggal di Depok, Anda bisa menggunakan jasa konsultan keuangan di Depok.
FR Consultant Indonesia memiliki staf-staf terbaik untuk membantu Anda memonitor sistem keuangan perusahaan Anda. Kami adalah juga jasa konsultan keuangan untuk pengelola keuangan bisnis, yang juga konsultan manajemen keuangan, sekaligus jasa konsultan pajak. Kami juga menyediakan tenaga ahli untuk konsultasi manajemen bisnis. Anda bisa menghubungi kami, karena kami hadir untuk Anda.
FR Consultant Indonesia, Solusi Pembuatan Laporan Keuangan dan Laporan Pajak Perusahaan dan Pribadi Hubungi 0813-8228-9991. (fr)