6 Tahapan penting dalam proses audit keuangan perusahaan - Tips dan Trik Bisnis, Pembukuan, Payroll, Pajak, Pelatihan & Software Akuntansi

6 Tahapan penting dalam proses audit keuangan perusahaan

 6 Tahapan penting dalam proses audit keuangan perusahaan.

Seperti yang pernah kita bahas sebelumnya terkait audit. Audit adalah upaya penting bagi sebuah bisnis atau pun perusahan. Audit dapat menunjukkan kondisi keuangan perusahaan sedang berkembang baik atau tidaknya. Anda bisa mendeteksi kesehatan perusahaan dengan melihat grafik keuangan yang baik. Jika kondisi keuangan menunjukkan grafik yang terus meningkat, dapat dikatakan bahwa kinerja perusahaan tersebut berada pada jalur yang benar.

Tapi apabila grafik keuangan menujukkan penurunan, maka bisa dipastikan Anda memerlukan evaluasi terkait apa yang terjadi pada kinerja perusahaan. Karena itulah, untuk dapat mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan, melakukan pengecekan akuntansi saja tidaklah cukup. Diperlukan sebuah proses pemeriksaan keuangan yang lebih terperinci dan kompleks. Proses ini dikenal dengan istilah audit keuangan.

Ikuti media sosial FR Consultant Indonesia untuk informasi lainnya tentang dunia Bisnis, Keuangan dan Pajak.

Anda bisa membaca tulisan berikut ini untuk mengenal perngertian audit.

Terdapat tahapan prosedur tersendiri untuk melakukan audit, seperti apa tahapan prosedut tersebut? Berikut 6 tahapan penting di antaranya:

6 Tahapan Penting Dalam Proses Audit Adalah:

1. Menyiapkan Dokumen yang Diperlukan

Sebelum memastikan auditor akan melakukan proses audit, auditor akan menghubungi klien yang bersangkutan. Setelah proses audit dikonfirmasi, auditor akan meminta dokumen yang diperlukan terkait proses audit kepada klien.

Bila perlu, auditor akan mengirimkan daftar berkas yang perlu disiapkan oleh klien sebelum proses audit dimulai. Daftar dokumen yang dikirim oleh auditor tersebut dikenal dengan istilah audit checklist. 

Dokumen yang perlu disiapkan oleh klien sebelum proses meliputi salinan dari laporan audit yang telah dilakukan sebelumnya. Rekening koran, buku besar, serta nota keuangan juga merupakan beberapa dokumen yang biasanya diminta oleh auditor saat akan melakukan proses audit dengan klien.

Tak jarang pula auditor akan meminta klien untuk mengirimkan bagan atau struktur organisasi dari perusahaan yang akan dilakukan proses audit. Hal ini bertujuan agar auditor dapat mengetahui daftar nama dewan serta komite lain yang memiliki peran penting dalam perusahaan yang akan di audit tersebut.

2. Merencanakan Proses Audit yang Akan Dilakukan

Setelah mendapatkan semua dokumen yang diperlukan untuk proses audit, auditor akan melihat informasi yang ada pada berkas tersebut. Pemeriksaan informasi pada dokumen yang dikirimkan klien bertujuan untuk memperkirakan bagaimana proses audit akan berjalan nantinya.

Prosedur analitik yang dilakukan dalam audit meliputi identifikasi perhitungan, analisa data, identifikasi perbedaan yang signifikan, dampak hasil prosedur analitik, dan lain-lain. Pada proses perencaan ini, audit juga harus mempertimbangkan tingkat laporan keuangan dan tingkat saldo.

Menerapkan teknologi aplikasi kasir untuk usaha bisa juga menjadi inovasi baik untuk penjualan produk bisnis Anda. Anda bisa mencoba tentang sistem iSeller yang mendukung konsep omni-channel dalam dunia usaha.

Hal yang tidak boleh dilewatkan yaitu risiko dari perencanaan audit, pemahaman dan pengujian pengendalian intern, penaksiran risiko pengendalian dan lain-lain.

Perencanaan proses audit juga mempertimbangkan beberapa hal seperti faktor memberikan pengaruh saldo, pemahaman pengendalian intern, dan pengembangan strategi audit awal. Dengan memikirkan seluruhnya secara matang, tentu laporan keuangan dapat dibuat dengan perencanaan yang tepat.

3. Mencari Jadwal Pelaksanaan Rapat Terbuka Sebelum Proses Audit

Setelah dokumen dan perjanjian dibuat, setelah perencanaan diselesaikan, maka kita akan masuk ke tahapan ketiga: yaitu ketika segala persiapan proses audit telah terkumpul. Auditor perlu mengundang beberapa staff  penting perusahaan dan bersangkutan dalam rapat terbuka. Biasanya, staff yang diharapkan hadir pada rapat terbuka sebelum proses audit dilakukan adalah Manajemen Senior, Staf Administrasi Utama, atau General Affair.

Tujuan dari dilaksanakannya rapat terbuka adalah agar auditor dapat memberi informasi mengenai Audit Scope atau ruang lingkup proses audit kepada klien secara keseluruhan. Dalam rapat terbuka pula auditor akan menginformasikan perkiraan durasi dilakukannya proses audit serta hal lain yang sekiranya perlu untuk dibahas terkait dengan pelaksanaan proses audit.

4. Mulai Pelaksaan Kerja Audit di Lapangan

Auditor akan melakukan kerja lapangan dengan berkomunikasi kepada pihak anggota staf serta meninjau prosedur dilakukannya proses audit. Tak jarang auditor akan memeriksa tingkat kepatuhan klien pada hal pencatatan serta pelaporan keuangan yang disesuaikan dengan ketentuan PSAK.

Tak hanya itu, auditor juga perlu mengevaluasi kontrol internal agar dapat dipastikan bahwa hal yang dilakukan oleh klien dijalankan dengan memadai dan dapat dipertanggungjawabkan. Jika klien dirasa telah menjalankan perannya sesuai dengan kode etik yang berlaku, barulah auditor dapat melanjutkan persiapan proses audit ke tahapan yang selanjutnya.

Kalau pun Anda rupanya mengalami kesulitan untuk menentukan konsep dan strategi bisnis serta keuangan, Anda bisa menggunakan jasa konsultan bisnis dan keuangan seperti FR Consultant Indonesia untuk Anda.

Tahap melakukan kerja lapangan ini juga memberi kesempatan bagi auditor untuk berdiskusi dengan pihak klien mengenai masalah yang muncul. Dengan begitu, klien dapat memberikan imbal balik kepada auditor mengenai masalah yang muncul dalam proses audit yang akan dilakukan.

5. Menyiapkan Laporan Audit

Tahapan menyiapkan dan menyusun laporan ini dilakukan setelah audit selesai dilakukan oleh auditor. Melalui laporan audit, auditor dapat merangkum segala informasi yang didapatkan dari proses audit yang telah dilakukan bersama klien.

Laporan audit sendiri merupakan media yang digunakan oleh pihak auditor dalam melakukan komunikasi dengan pihak eksternal disekitarnya. Di mana pada laporan audit harus memiliki kejelasan informasi yang disajikan seperti misalnya jenis jasa yang diberikan oleh auditor, object yang diaudit, lingkup audit yang dilaksanakan, tujuan audit dan rekomendasi yang diberikan untuk memperbaiki kekurangan yang ada, rencana yang akan digunakan untuk tahapan selanjutnya, dan lain sebagainya. Sehingga dengan melakukan pelaporan terkait audit yang dilakukan maka secara otomatis akan mampu berdampak positif pada proses penyusunan laporan keuangan.

6. Meminta Tanggapan Klien pada Rapat Penutupan

Setelah auditor menyusun laporan audit dan klien menerima komentar juga masukan yang diberikan oleh auditor, menandakan proses audit telah selesai dilaksanakan. Namun, agar hasil akhir dari proses audit dapat dijelaskan lebih terperinci kepada klien, auditor perlu mengadakan rapat penutupan dengan pihak klien.

Dalam rapat penutupan ini, auditor akan meminta tanggapan serta persetujuan dari pihak klien mengenai hal yang berhubungan dengan temuan dan masalah pada laporan audit. Auditor juga biasanya akan menjelaskan deskripsi perencanaan pada aksi manajemen sebagai upaya mengatasi temuan serta masalah yang ada pada laporan audit.

Pada rapat penutupan, auditor juga akan menginformasikan tanggal penyelesaian proses audit kepada klien yang akan disepakati oleh kedua belah pihak. Tak hanya itu, pihak klien dan auditor akan berdiskusi mengenai isi dari laporan audit. Auditor juga akan mendapatkan tanggapan dari pihak manajemen mengenai proses audit dengan lebih matang dan lengkap.

Anda bisa mencoba dan mempelajari lebih jauh tentang software akuntansi  online bernama Jurnal bersama kami, di sini.

Jika pada saat berdiskusi tersebut ditemukan masalah lain terkait dengan proses audit, auditor dan klien akan langsung berusaha mencari solusinya dalam rapat penutupan ini pula. Dengan begitu, setelah rapat penutupan selesai, proses audit dapat dengan resmi ditutup dan tidak ada lagi hal yang perlu untuk dibahas bersama karena seluruh temuan dari audit telah rampung diselesaikan.

Proses Audit Membantu Perusahaan Mengetahui dengan Pasti Kondisi Keuangannya

Tujuan pokok dari melakukan proses audit adalah untuk mengetahui dengan lebih rinci kondisi keuangan suatu perusahaan atau badan usaha. Dengan melakukan audit, perusahaan dapat mengetahui segala hal yang berkaitan dengan kondisi keuangan, seperti transaksi yang mungkin terselip maupun masalah keuangan lainnya.

Melalui proses audit pula perusahaan mampu mengetahui oknum-oknum yang melakukan praktik kriminal dalam kegiatan transaksi perusahaan tersebut. Dengan begitu, masalah serta temuan yang dapat menghambat perkembangan perusahaan segera diketahui dan solusi penyelesaiannya melalui proses audit dapat dicari bersama auditor yang bersangkutan.

Konsultan Sebagai Pihak Yang Dapat Membantu

Terlepas dari pada itu, apabila Anda menemui berbagai kesulitan dalam proses audit keuangan, maka Anda bisa menggunakan jasa pembukuan pengelolaan bisnis yang dimiliki FR Consultant Indonesia sebagai pemilik jasa laporan keuangan dan jasa pembukuan. Bagi Anda yang tinggal di Depok, Anda bisa menggunakan jasa konsultan keuangan di Depok.

FR Consultant Indonesia memiliki staf-staf terbaik untuk membantu Anda memonitor sistem keuangan perusahaan Anda. Kami adalah juga jasa konsultan keuangan untuk pengelola keuangan bisnis, yang juga konsultan manajemen keuangan, sekaligus jasa konsultan pajak. Kami juga menyediakan tenaga ahli untuk konsultasi manajemen bisnis. Anda bisa menghubungi kami, karena kami hadir untuk Anda.

FR Consultant Indonesia, Solusi Pembuatan Laporan Keuangan dan Laporan Pajak Perusahaan dan Pribadi Hubungi 0813-8228-9991. (fr)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel