Pencatatan Keuangan Strategi Perusahaan melihat Kinerja Bisnis - Tips dan Trik Bisnis, Pembukuan, Payroll, Pajak, Pelatihan & Software Akuntansi

Pencatatan Keuangan Strategi Perusahaan melihat Kinerja Bisnis

 Performance sebuah perusahaan, secara langsung atau tidak memang dibutuhkan yang namanya penilaian  yang bersifat standar. Dimana salah satu cara yang sering di gunakan adalah dengan menggunakan performance pencatatan keuangan. Kenapa, karena dengan dasar itulah kita  bisa melakukan penilaian dengan metode Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas dan rasio aktivitas.

Tidak bisa di pungkiri, apapun kondisi bisnis yang saat ini sedang kalian jalankan. Baik itu bisnis dalam kategori kelas UMKM hingga corporasi besar. Kesemua itu akan bisa di lakukan analisa performance bisnisnya jika memiliki catatan laporan keuangan yang jelas. Sehingga bagi sebuah bisnis memiliki pola pencatatan yang benar menjadi salah satu dasar untuk bisa melakukan penilaian bisnis yang tepat.

Setidaknya ada 3 komponen penting dalam sebuah laporan yang bersifat keuangan yang selalu menjadi dasar dalam penilaian sebuah kinerja bisnis. Dimana ke-3 komponen itu adalah Laporan Arus Kas Keuangan Perusahaan, Laporan Neraca Perusahaan dan yang terakhir adalah Laporan Laba dan Rugi Perusahaan.

3 Laporan Penting dalam Laporan Kinerja Perusahaan untuk melihat Performance 

Komponen penting dari sebuah laporan keuangan, adalah terdiri dari laporan Kas, Neraca dan Laba rugi. Dimana terkait dengan laporan kas perusahaan, sebenarnya laporan ini menjadi begitu penting, karena dari laporan inilah pelaku bisnis akan bisa memantau seperti apa kondisi harian aktivitas perusahaan. Sedangkan mengenai laporan laba rugi, ini juga menjadi salah satu hal penting yang bertujuan untuk menilai kinerja perusahaan secara langsung. Karena dalam laporan tersebut juga menyangkut di dalamnya  komponen yang berhubungan dengan informasi pendapatan secara kontinuitas, cost pengeluaran perusahaan hingga perhitungan  untung dan rugi dari sebuah kondisi yang telah di tentukan oleh manajemen perusahaan.

Sementara performance terakhir yang biasanya jadi acuan penilaian performance adalah laporan neraca keuangan  bisnis sebagai sebuah ketentuan. Dimana dari laporan neraca itulah pebisnis akan bisa melihat dan melakukan analisa terkait informasi aset yang dimiliki perusahaan. Begitupula  kondisi  yang berhubugan dengan kewajiban atau kondisi utang perusahaan. Karena dari penjelasan itulah perusahaan akan bisa melihat kondisi dan perhitungan ekuitas atau biasa di sebut sebagai  saham dalam sebuah perusahaan. Berdasarkan komposisi ekuitas atau saham itulah kita akan bisa menilai seperti apa komponen kepemilikan sebuah perusahaan.

pencatatan-keuangan
Young businessman with laptop computer working at office

Sehingga dengan adanya pelaporan yang menyangkut ke tiga komponen tersebut itulah, sebuah bisnis atau pelaku bisnis akan bisa dengan mudah merencanakan strategi perusahaan dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Memang bagi kalian yang saat  ini sedang menjalankan bisnis dalam kelas bisnis UMKM, mungkin masih mengalami kesulitan  dalam merencanakan sebuah strategi bisnis.  Namun berkat adanya  bisnis seperti FR Consultant Indonesia. Sebuah perusahaan yang bisa menjadi mitra bagi kalian para pelaku bisnis UMKM yang mampu menjadi mentoring dalam merencanakan sebuah strategi bisnis sesuai dengan kebutuhan   yang anda inginkan.

4 Analisa Rasio dalam menilai Performance bisnis sebuah Perusahaan

Memang masalah pencatatan keuangan tidak bisa di anggap enteng oleh para pelaku bisnis. Hal itu akan sangat penting terlebih bagi pelaku bisnis yang ingin meningkatkan kategori bisnisnya dari kelas UMKM ke Corporate. Karena dari laporan itulah biasanya kita sebagai  investor atau mitra bisnis akan bisa menilai seperti apa kondisi performance bisnis dari perusahaan  tersebut.

Memang dalam melakukan penilaiannya, perusahaan atau pelaku bisnis tidak hanya mengandalkan laporan kas, neraca dan untung rugi. Tetapi ada 4 analisa rasio yang akan bisa dengan mudah melihat performance perusahaan  terkait pelaporan yang setiap periode di laporkan.

Dimana ke-4 rasio analisa tersebut akan bisa menjadi barometer  atau acuan dalam melihat performance perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Sehingga bisa di katakan, sekalipun kita belum tahu banyak tentang perusahaan tersebut, dengan kita bisa melihat analisa rasionya saja kita sudah bisa menilai performance bisnis dari pelaku tersebut .

1 Analisa Perusahaan berdasarkan Likuiditas

Dari penjelasannya saja kita sudah  bisa tahu, bahwa tujuan dari analisa  ini adalah untuk menilai seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar atau melakukan pelunasan terhadap utang yang di miliki perusahaan. Sehingga bisa di katakan ketika rasio likuiditas perusahaan tinggi, maka bisa di pastikan bahwa perusahaan mampu untuk melunasi sebuah utang dengan mudah. Namun akan jadi beda kondisinya pada saat perusahaan atau badan hukum yang ada memiliki score likuiditas yang rendah, itu artinya perusahaan atau badan hukum yang bersangkutan di ragukan untuk bisa memenuhi kewajibannya dalam membayar hutang.

2 Analisa Perusahaan berdasarkan Profitabilitas

Analisa rasio ini secara jelas akan memberikan satu gambaran tentang seberapa besar perusahaan mampu mencetak keuntungan dari bisnisnya. Semakin profitable maka semakin besar tingkat kemampun perusahaan dalam meraih keuntungan. Memang ada beberapa komponen  yang biasanya di pakai  untuk memperkuat penilaian tersebut dari mulai dari return on assets, net profit margin, dan lainnya.

3 Analisa Perusahaan berdasarkan Solvabilitas

Perspektif bisnisnya tidak jauh beda dengan apa yang tertera dalam rasio likuiditas, yaitu bahwa dengan melihat score hasilnya akan bisa menentukan seperti apa kondisi perusahaan atau badan hukum dalam memenuhi kewajibannya.  Sehingga dari sini pula perusahaan akan lebih mudah untuk membuat perencanaan pembayaran hutang dari periode jatuh tempo yang sudah menjadi ketetapan.

4 Analisa Perusahaan berdasarkan Aktivitas

Dengan melihat jenis analisa yang di gunakan untuk melihat performance perusahaan. Maka kita akan tahu seberapa besar perusahaan mampu menggunakan aktiva atau aset lancar perusahaan dalam mengamankan kondisi perusahaan. Karena aktiva perusahaan itu bisa terdiri dari persediaan, piutang, hingga komponen yang berhubungan dengan aktiva.

Dengan menggunakan kedua perangkat tersebut, baik yang berupa analisa rasio dan juga menggunakan  3 komponen yang termasuk dalam pelaporan hasil pencatatan keuangan. Maka kita sebagai pelaku bisnis akan bisa dengan mudah menjalankan bisnisnya dengan cukup baik dan  benar. Karena bagaimanapun juga, masalah bisnis itu terkait dengan yang namanya pelaporan dan pencatatan. Ketika kedua  hal itu bisa di jalankan dengan cukup baik dan benar, maka bisa di pastikan bahwa perusahaan  mampu di jalankan dengan prinsip dan sistem yang terukur. Dan itu artinya pelaku bisnis sekalipun kelasnya masih dalam taraf UMKM sudah  bisa menjalankan bisnisnya secara profesional.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel