Ciri-ciri Usaha yang Membutuhkan Pembukuan Profesional
Proses pembukuan merupakan salah satu aktivitas yang tidak bisa dipisahkan pada sebuah bisnis. Namun, apa jadinya jika kegiatan pencatatan keuangan tersebut tidak diterapkan secara profesional atau bahkan ditinggalkan sama sekali?
Perusahaan atau bisnis yang tidak menggunakan pencatatan keuangan, sangat rentan dengan risiko kegagalan mengembangkan usaha. Tanda-tandanya bisa dilihat secara jelas, terutama dari pada proses administrasi yang menangani keluar masuk kas.
Tanda-tanda Pembukuan Profesional Dibutuhkan oleh Sebuah Bisnis
Tanda-tanda sebuah perusahaan atau bisnis membutuhkan pencatatan keuangan secara profesional bisa dicermati dari beberapa hal. Mulai dari ketidakmampuan mengurus administrasi, kesulitan menyusun laporan arus kas, hingga kegagalan kalkulasi untung rugi.
- Catatan keuangan secara administratif berjalan dengan sangat buruk
Catatan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam menyusun administrasi secara keseluruhan. Jika hal ini mulai sulit untuk dilakukan, hal tersebut merupakan indikasi bahwa proses pencatan tidak berjalan dengan baik.
Salah satu bentuknya adalah kegagalan dalam mendokumentasikan arus kas keluar yang digunakan untuk menunjang aktivitas bisnis. Jika dibiarkan tanpa ada solusi yang jelas, potensi adanya kebocoran pada arus kas bisa terjadi.
- Perusahaan kesulitan dalam menyusun laporan arus kas
Kesulitan dalam menyusun pembukuan untuk melaporkan arus kas, merupakan salah satu tanda-tanda kegagalan sebuah usaha. Hal tersebut terjadi karena proses administrasi secara dasar tidak dilakukan dengan baik sehingga ikut terdampak.
Dampak dari hal ini bisa dilihat ketika perusahaan tidak mampu untuk menyajikan laporan keuangan secara utuh. Mulai dari jumlah total gaji karyawan, nominal akhir dari kas, serta penghitungan hutang dan piutang.
- Tidak mampu membagi dana untuk operasional hingga gaji karyawan
Perusahaan yang sudah tidak mampu membagi dana untuk operasional sehari-sehari terancam akan kehabisan uang kas. Peruntukannya bahkan sulit untuk dilacak lagi karena proses pencatatan secara administratif tidak berjalan dengan baik.
Solusi dari masalah ini adalah melakukan audit secara menyeluruh kemudian hasilnya dicatat pada sebuah jurnal. Dari sana, aliran dana akan ditelusuri sehingga biaya-biaya yang selama ini dikeluarkan bisa diatur kembali.
- Untung rugi sulit untuk dikalkulasi
Salah satu dampak terburuk karena tidak menggunakan pembukuan secara profesional adalah kegagalan dalam menghitung untung dan rugi. Pemilik bisnis kesulitan ketika melakukan kalkulasi karena tidak memiliki catatan keuangan yang pasti.
Dampaknya tentu sangat merugikan banyak pihak seperti pemilik usaha itu sendiri, karyawan, hingga rekanan bisnis. Hal tersebut juga bakal menghambat aktivitas operasional harian dan tidak menutup kemungkinan berujung pada kebangkrutan.
Risiko Sebuah Bisnis yang Tidak Memiliki Catatan Keuangan
Catatan keuangan sebagai penopang urusan administrasi sangat penting bagi kelangsungan hidup sebuah usaha. Jika tidak dilakukan dengan benar, masa depan perusahaan pada akhirnya terlihat suram dan bermasalah dengan setoran pajak.
- Masa depan perusahaan menjadi tidak jelas
Catatan keuangan lewat pembukuan yang tidak dilakukan sesuai kaidah akuntansi memiliki dampak yang sangat serius. Karena berhubungan dengan uang, perusahaan terancam tidak bisa melakukan operasional karena jumlah dananya kurang mencukupi.
Karena adanya kendala pada operasional, secara otomatis perusahaan tidak lagi menghasilkan laba untuk menopang bisnisnya. Ke depannya tentu akan semakin sulit sehingga kemungkinan besar ditutup atau dijual ke pihak lain.
- Bermasalah dengan pelaporan pajak
Salah satu risiko yang paling berbahaya adalah permasalahan dengan setoran pajak, sebagaimana kewajiban sebuah perusahaan. Karena penyusunan laporan keuangan yang tidak rapi, pelaporan pajak secara umum menjadi sangat sulit dilakukan.
Oleh sebab itu, pembukuan merupakan prioritas utama karena keberadaannya menjadi salah satu penopang usaha dari sisi administrasi. Jika prosesnya dilakukan dengan benar, pelaporan pajak harian bukan lagi menjadi sebuah masalah
- Berpotensi menyuburkan tindak kejahatan
Risiko berikutnya yang tidak kalah berbahaya adalah munculnya tindak kejahatan karena memanfaatkan kegagalan sistem administrasi. Hal tersebut berpotensi menyuburkan korupsi serta manipulasi dari jajaran manajemen di atas hingga ke bawah.
Menerapkan pembukuan dengan prosedur akuntansi merupakan satu-satunya solusi untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Selain itu, laporan keuangan yang tersusun rapi juga memudahkan perusahaan untuk menentukan strategi bisnis yang akan digunakan serta memastikan hasil audit oleh tim pengawas memberikan hasil yang memuaskan dan evaluasi secara berkala.
baca juga : Manfaat Pembukuan untuk Perusahaan
Tips Agar Pencatatan Laporan Keuangan Berjalan dengan Baik
Menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar industri pada umumnya, merupakan langkah awal agar manajemen tetap sehat. Caranya sangat mudah sehingga Kamu bisa mengikuti setiap tahapannya dengan mudah di bawah ini.
- Mencatat setiap aktivitas keuangan sesuai dengan jenisnya
Proses pembukuan tidak akan berjalan dengan lancar tanpa aktivitas pencatatan keuangan secara menyeluruh. Semua catatan tersebut nantinya akan dikumpulkan menjadi sebuah jurnal yang kemudian diposting ke dalam buku besar (ledger).
Jika Kamu paham dengan akuntansi, proses semacam ini tentu bukan menjadi sebuah hal yang sulit. Dokumentasi dari data-data tersebut bisa digunakan untuk menyusun neraca saldo untuk melihat keseimbangan debet kredit.
- Menggunakan kombinasi metode pencatatan manual dan software akuntansi
Agar proses pembuatan catatan administrasi bisa berjalan dengan baik, Kamu bisa menggunakan dua metode pencatatan. Baik dilakukan secara manual menggunakan kertas maupun dengan software akuntansi, bisa menjadi pilihan yang terbaik.
Kegiatan pembukuan pada akhirnya bisa dilakukan dengan mudah dan tanpa kendala karena menggabungkan dua metode. Dokumentasi menggunakan software akuntansi mempercepat prosesnya, sedangkan catatan manual menjadi tanda bukti transaksi secara fisik.
- Membuat laporan secara rinci dan terdokumentasi dengan baik
Setelah data-data berhasil dicatat dengan baik, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan tersebut secara rinci. Masing-masing akan disusun menjadi neraca lajur yang datanya diambil dari jurnal penyesuaian hingga menjadi laporan keuangan.
Laporan keuangan tersebut tidak bisa dibuat tanpa menyusun neraca lajur terlebih dahulu. Setelah semuanya terdokumentasikan dalam bentuk catatan, maka pelaporan keuangan secara berkala bisa dilakukan untuk melihat kondisi neraca perusahaan.
Laporan keuangan yang disusun secara rinci merupakan hal yang utama bagi perusahaan agar tetap eksis. Selain mengetahui kondisi keuangan secara keseluruhan, proses pembukuan tersebut juga digunakan untuk mencatat biaya operasional.