Cara Mudah Menentukan Kondisi Laba Rugi bagi Pebisnis Bidang e-Commerce Terhadap Laporan Keuangan - Tips dan Trik Bisnis, Pembukuan, Payroll, Pajak, Pelatihan & Software Akuntansi

Cara Mudah Menentukan Kondisi Laba Rugi bagi Pebisnis Bidang e-Commerce Terhadap Laporan Keuangan

 Apapun jenis dan model bisnisnya, setiap perusahaan bisnis biasanya akan selalu berusaha untuk menghitung laporan laba rugi perusahaannya. Bagi pebisnis yang melakukan usaha dalam bidang E Commerce seperti pemilik toko di tokopedia. Laporan keuangan diperlukan agar bisa menentukan kondisi perusahaannya.

Dalam sebuah bisnis, mengetahui kondisi dan komposisi keuangan yang benar memang sebuah tuntutan dan keharusan. Kenapa, karena dari kondisi itulah kita sebagai perusahaan akan bisa melihat seberapa besar keuntungan yang telah di dapat perusahaan. Ataupun seberapa besar kerugian yang akan di dapatkan perusahaan dalam satu periode waktu akuntansi.

laporan-laba-rugi
Store staff check the number of products that must be delivered to customers during the day. –
6 Komponen dalam Laporan Laba Rugi pada Bisnis di sektor e-commmerce

Saat ini bisnis ecommerce memang sedang menjadi salah satu tren yang ada di masyarakat. Bukan saja karena hal itu didukung dengan pesatnya perkembangan teknologi yang ada di Indonesia. Tetapi kondisi itupun juga di dukung dengan kondisi dimana saat ini masyarakat semakin tertarik untuk bisa menjalankan sebuah bisnis yang tidak saja mudah di lakukan, tidak membutuhkan lokasi yang luas dengan perangkat bisnis yang banyak. Itulah yang mendasari kenapa sebuah bisnis seperti model Ecommerce pada akhirnya menjadi salah satu bisnis yang sedang tren pada saat kondisi masih di liputi pandemi covid.

Namun seperti juga dengan karakter dari bisnis kebanyakan. Maka bisnis yang bergerak di sektor industri Ecommerce inipun juga sama dengan bisnis lainnya harus membuat laporan keuangan. Hal itu di lakukan untuk tujuan evaluasi dan kontrol yang jelas agar bisa di analisa dengan cukup baik apakah menguntungkan atau justru rugi.

Baca juga : 7 Strategi Kelola Keuangan Usaha Tanpa Rugi!

Nah agar informasi yang kita sajikan dalam melihat performance dari perusahaan E Commerce khususnya dalam melihat Untung/Rugi dari bisnis E Commerce. Maka ada baiknya kita melihat dan memperhatikan 6 komponen yang mesti menjadi perhatian kita menyangkut masalah laporan yang berkaitan dengan masalah untung dan rugi dari perusahaan atau bisnis E Commerce.

Komponen Pendapatan dari transaksi E Commerce

Yang dianggap sebagai sebuah pendapatan adalah keuntungan yang kita dapatkan dari beberapa hal seperti misalnya dari komponen yang berasal dari produksi, penjualan dan pemasaran produk. Dari sana lah kita akan bisa menentukan seberapa besar pendapatan yang bisa kita dapatkan dari bisnis Ecommerce. Sedangkan untuk komposisi yang di pakai untuk menghitung pendapatan non operasional, kita bisa mendapatkannya berasal dari kondisi luar dari penjualan dan pembelian produk tertentu. Seperti misalnya komponen pendapatan yang bisa berasal dari bunga dari modal kerja yang kita simpan di Bank, kemudian bisa juga dari sewa properti hingga apa yang biasa di lakukan dengan kemitraan bisnis tertentu. Itu adalah beberapa komponen pendapatan non operasional.

Komponen Harga Pokok Penjualan

Biasa di kenal dengan sebutan HPP Produk, maka ini adalah sebuah komponen yang didalamnya bisa kita dapatkan berasal dari beberapa point seperti : keseluruhan pengeluaran perusahaan untuk menjalankan bisnis E Commerce, kemudian bisa juga berasal dari beban biaya produksi untuk tujuan menghasilkan produk barang . Atau bisa juga yang berasal dari HPP untuk produk jasa seperti sewa lokasi untuk tempat penyimpanan barang yang nantinya akan di jual ke pasar. Untuk sekadar contohnya adalah biaya pembelian persediaan barang yang nantinya akan di jual kembali ke pasar.

Komponen Laba Kotor

Kesemua komponen Laporan Untung / Rugi sudah pasti tahu yang di maksud dengan istilah Laba Kotor. Yaitu komponen yang berasal dari kondisi keuntungan dari total pendapatan yang di peroleh perusahaan tetapi sudah di kurangi dengan semua harga pokok penjualan. Dari kondisi inilah biasanya seorang penjual dalam bisnis E Commerce akan bisa menentukan apakah perlu menaikan harga jual produk atau justru mengurangi harga pokok penjualan produknya.

Komponen Biaya Operasional

Yang termasuk dalam komponen biaya operasional bisnis E Commerce tetap saja sama dengan bisnis lainnya. Yaitu seluruh pengeluaran yang telah di lakukan oleh perusahaan termasuk biaya yang terjadi di luar dalam perhitungan harga pokok penjualan. Dalam bisnis E Commerce salah satunya adalah berupa biaya pemasangan iklan, biaya photo produk hingga biaya gaji pegawai dari bisnis E Commerce.

Komponen Laba Bersih

Inilah yang sejatinya bisa menjadi ukuran apakah bisnis E Commerce ini menguntungkan atau justu rugi. Karena berasal dari total pendapatan yang di dapat oleh perusahaan setelah dikurangi harga pokok penjualan dan biaya yang terjadi.

Komponen Kerugian

Inilah yang menjadi komponen akhir yang mesti di cermati dari pelaku bisnis di industri E Commerce. Karena komponen kerugian ini salah satu yang berasal dari semua biaya yang telah di keluarkan oleh perusahaan. Seperti misalnya contoh biaya penjualan aset sebagai akibat dari kondisi bisnis yang menurun atau rugi . Termasuk misalnya biaya tuntutan hukum atau biaya tidak terduga yang kemungkinan bisa saja terjadi dalam perjalanan bisnis E Commerce.

Jika saat ini anda sedang menjalankan E Commerce dan anda merasa kesulitan atau perlu mendapatkan satu masukan positif. Maka anda bisa melakukan diskusi tentang pelaporan hasil aktivitas bisnis di bidang E Commerce dengan FR Consultant Indonesia. Karena dengan mereka anda akan semakin jelas dalam pembuatan sebuah laporan keuangan bagi perusahaan E Commerce.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel