Analisa Break Even Point dan Penjelasannya
Orang yang sudah terbiasa dengan jual
beli saham pasti paham praktik dari BEP ini. Analisanya mampu mempengaruhi
keputusan seseorang untuk menjual saham atau put. Analisa secara akurat juga
mampu membuat orang memutuskan membeli saham atau call.
BEP merupakan sebuah tindakan yang
dilakukan investor terlebih dahulu terhadap satu atau lebih perusahaan. Adanya
penerapan analisa BEP ini akan membantu investor dalam membuat keputusan apakah
hendak melanjutkan niat berinvestasi atau justru sebaliknya.
Karena dalam berinvestasi ke perusahaan
atau membeli serta menjual saham, tujuan paling utama adalah memperoleh
keuntungan terbesar. Maka ketika investor melakukan berbagai riset terlebih
dahulu pada awalnya, tentu hal tersebut memang sewajarnya dilakukan.
Asumsi
dan Manfaat Perhitungan Break Even Point
Analisa BEP bukan hanya berguna bagi
investor atau pembeli saham yang notabene orang luar dari perusahaan tersebut.
Bagi pihak dalam perusahaannya sendiri berperan penting dalam menganalisa
jumlah keuangan pada periode berikutnya berdasarkan fakta akurat.
BEP dalam hal ini ditentukan oleh
berbagai asumsi dasar seperti berikut:
- Perhitungan biaya BEP adalah biaya
tetap atau biaya variabel.
- Meskipun terjadi perubahan aktivitas
produksi, namun nilai biaya variabel ini cenderung konstan.
- Biaya variabel bisa berubah
sewaktu-waktu sesuai dengan besaran biaya produksinya.
- Selama analisis harga jual per unit
tetap, jadi tidak ada perubahan harga jual dari perusahaan terkait.
- Produk yang dihasilkan harus
dianggap habis terjual untuk mendapatkan perhitungan BEP secara tepat.
- BEP ini hanya berlaku terhadap satu
produk, akan tetapi jika produksi perusahaan lebih dari satu produk maka
butuh perimbangan hasil penjualan dari setiap produk tersebut.
Dari dasar-dasar tersebut, bisa diperoleh
manfaat baik Break Even Point bagi pengusaha besar maupun kecil yang kami
jabarkan berikut:
- Menjadi pedoman pemberian nilai
investasi tepat untuk mengimbangi biaya produksi pada awalnya.
- Sebagai analisis terhadap tindakan
pengusaha terkait jual beli saham, perencanaan anggaran, serta proyeksi
keuangan perusahaan itu sendiri.
- Sebagai patokan mendapatkan margin
dengan maksud mendapatkan keuntungan serta menghindari kerugian.
Break Even Point ini merupakan suatu
evaluasi yang dapat menjadi landasan penting supaya ke depannya lebih baik
lagi. Data berdasarkan fakta menjadi salah satu hal utama yang dapat dijadikan
referensi bagi perusahaan maupun investor dalam memberikan sejumlah uang.
Beberapa Pembentuk Break Even Point
Dalam menentukan Break Even Point,
terdapat beberapa pembentuk yang menentukan analisa secara akurat. Beberapa
pembentuk tersebut, diantaranya:
- Biaya
Tetap
Biaya tetap sudah disebut secara singkat
di atas. Pengertian lebih lanjutnya adalah biaya yang akan keluar, bagaimanapun
kondisi perusahaan. Contohnya, gaji karyawan, biaya penyusutan mesin, biaya
sewa gedung, serta biaya-biaya sejenis lainnya.
- Biaya
Variabel
Selain biaya tetap, ada juga biaya
variabel atau jumlah yang kerap berubah sesuai situasi serta kondisi
perusahaan. Perubahan biaya ini bisa disebabkan oleh kondisi pasar, jumlah
permintaan, dan biaya pemakaian.
Contoh dalam biaya variabel adalah
pembayaran listrik, biaya kendaraan, pembayaran air, dan sebagainya. Semua
biaya tersebut secara rutin dibayarkan setiap bulan, namun jumlahnya selalu
berbeda, mengikuti seberapa besar kebutuhan.
- Harga
Jual
Harga jual dari perhitungan tiap unik
setelah produksi selesai. Penting bagi perusahaan ketika menentukan harga jual
untuk mempertimbangkan berapa biaya produksi telah keluar. Karena pada
hakikatnya penentuan harga jual ini untuk memberikan keuntungan besar.
- Pendapatan
Paling terakhir, yang menjadi pembentuk
BEP adalah pendapatan dari seluruh aktivitas jual beli perusahaan. Pendapatan
ini ada pendapatan bersih dan kotor, jika kotor maka belum dikurangi biaya ini
itu. Jika bersih maka telah dikurangi berbagai biaya.
Macam-macam Rumus BEP yang Perlu Dipahami
Perhitungan BEP suatu perusahaan berguna
untuk banyak aspek. Kami merangkum berbagai metode perhitungan BEP sesuai
kebutuhan dalam pembahasan berikut ini:
- BEP
per Unit
Rumusnya:
(Biaya Tetap) / (Harga per unit - biaya
variabel per unit)
Harga per unit dikurangi biaya variabel
per unit merupakan margin kontribusi per unit. Margin kontribusi juga bisa
diketahui melalui pembagian antara seluruh total penjualan dengan berapa nilai
atau jumlah variabelnya.
- BEP
Nilai Penjualan
Rumusnya:
(Biaya Tetap) / (1 - (Biaya variabel -
harga))
Artinya, Break Even Point didapatkan dari
pembagian antara biaya tetap dengan selisih antara satu dengan hasil dari
pembagian variabel berikut harga penjualan. Singkatnya, nilai ini dihitung dari
hasil penjualan.
- BEP
dengan Satuan Mata Uang
Rumusnya:
(Biaya Tetap) / (Kontribusi margin per unit
/ Harga per unit)
Break Even Point satuan mata uang
didapatkan dari hasil perkalian antara BEP per unit dengan harga jual satuan
per unitnya. Khusus untuk perhitungan mata uang ini, penting sedari awal
menentukan jenis mata uang yang digunakan.
Jangan coba konversi hasil, misal
perhitungannya rupiah lalu setelah selesai dikonversi ke US Dollar. Sebaiknya
gunakan mata uang sesuai kebutuhan sedari awal untuk mendapatkan perhitungan
akurat.
3 Faktor yang Mempengaruhi Break Even Point
Sekurang-kurangnya ada tiga hal yang
menjadi faktor penyebab kenaikan Break Even Point sebuah perusahaan. Ketiga
kondisi tersebut diantaranya:
- Peningkatan
Permintaan Pasar
BEP bisa naik apabila terjadi lonjakan
permintaan dari pasar. Semakin banyak permintaan, artinya semakin banyak biaya
produksi dikeluarkan, maka untuk memenuhi permintaan pasar, nilai BEP dinaikkan
sesuai kebutuhan.
Biasanya jumlah permintaan kian meningkat
seiring dengan jumlah pelanggan juga semakin banyak. Bisa juga pelanggan tetap,
namun order dari pelanggan yang sama meningkat. Ada banyak faktor menyebabkan
pelanggan order banyak, salah satunya produk tersebut cocok.
- Biaya
Produksi Naik
Kenaikan biaya produksi ini tergantung
pada kenaikan harga bahan pokok di pasaran. Ambil contoh saja kenaikan harga
pada pedagang kecil, misal nasi uduk pinggir jalan. Seiring dengan meningkatnya
harga beras, mau tidak mau harga nasi per porsi juga ikut naik.
Bagian ini merupakan bagian paling dilema
antara pedagang untuk mendapatkan untung atau mempertahankan pelanggan.
Keahlian persuasif pada akhirnya dibutuhkan untuk menjaga supaya pelanggan
tidak kabur meskipun harga lebih tinggi.
- Peralatan
Harus Diperbaiki
Perbaikan peralatan ini sifatnya
tentatif, bergantung pada situasinya. Bisa terjadi kapan saja tanpa ada
prediksi terlebih dahulu. Untuk mengurangi peningkatan biaya, butuh adanya
biaya tidak terduga guna menanggulangi berbagai situasi serupa seperti kasus
ini.
Mengenal Pentingnya Break Even Point
Melihat sedemikian banyak aspek
dipengaruhi oleh BEP, maka dapat dikatakan perhitungan ini penting bagi
keberlangsungan perusahaan. Bukan hanya dalam menentukan keputusan terhadap
satu aspek, contoh demi mendapatkan keuntungan saja.
Break Even Point juga berguna untuk
menjadi bahan evaluasi bagaimana perusahaan mensejahterakan pegawai. Sementara
tidak merugikan kas perusahaan sendiri.
Perhitungan Break Even Point hari ini
akan berguna untuk langkah tepat pada keesokan harinya. Sebuah perusahaan
memang harus teliti dalam mencatat setiap biaya yang digunakan karena
menyangkut hajat hidup orang banyak.
Meskipun tujuannya satu, memperoleh keuntungan, namun pertimbangan terkait pelanggan, karyawan, dan kualitas juga penting. BEP dapat menjadi salah satu landasan dalam evaluasi perusahaan tersebut.
Deskripsi: Break Even Point atau kerap
disingkat sebagai BEP adalah kondisi dimana total pemasukan diterima sama
dengan total pengeluaran.