Penerapan Petty Cash (Kas Kecil) di Dalam Usaha - Tips dan Trik Bisnis, Pembukuan, Payroll, Pajak, Pelatihan & Software Akuntansi

Penerapan Petty Cash (Kas Kecil) di Dalam Usaha

Kelas Pembukuan dan Pajak - 018

Mengapa perlu menerapakan kas kecil atau petty cash dalam usaha kamu?

Penerapan Petty Cash (Kas Kecil) di Dalam Usaha
Penerapan Petty Cash (Cash Flow) Dalam Usaha
Kas kecil (Petty Cash) adalah sejumlah uang yang disediakan khusus untuk pengeluaran yang bersifat rutin dan relatif kecil jumlahnya. Kas kecil digunakan untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran harian operasional perusahaan, seperti bayar air, bayar listrik, beli bensin, beli makan dan minuman, bayar parkir, bayar uang keamanan dan kebersihan, serta biaya biaya lainnya yang nilai pengeluarannya tidak melebihi batasan yang membutuhkan approval dari atasan.

Penentuan besaran nilai kas kecil tergantung dari konsep apa yang ingin diterapkan, karena di dalam kas kecil atau petty cash ada 2 jenis konsep yaitu :

A. Konsep Kas Kecil Metode Tetap (Imprest fund system)

Metode Tetap adalah metode pembukuan kas kecil di mana rekening kas kecil jumlahnya selalu tetap. Setiap pengeluaran kas terjadi, pemegang petty cash tidak serta merta langsung mencatatnya, tetapi hanya sekedar mengumpulkan bukti transaksi pengeluarannya.

Ciri-ciri Metode Tetap (Imprest fund system) :

  1. Bukti-bukti penggunaan dana kas kecil dikumpulkan oleh pengelola kas kecil.
  2. Pengisian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama jumlahnya dengan dana kas kecil yang telah digunakan sehingga jumlah dana kas kecil kembali kepada jumlah yang ditetapkan semula.
metode-petty-cash
Metode Petty Cash

B. Konsep Kas Kecil Metode berubah-ubah (Fluctuating fund system)

Metode berubah-ubah adalah suatu metode pengisian dan pengendalian kas kecil di mana jumlah kas kecil akan selalu berubah-ubah (sesuai dengan kebutuhan). Sistem ini menghendaki bahwa jumlah nominal kas kecil tidak ditetapkan akan tetapi sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, ketika pertama kali membuat kebijakan, perusahaan menetapkan jumlah nominal kas kecil sebesar Rp 3 Juta kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemudian kas kecil diisi kembali.

Ketika waktu pengisian, jika perusahaan menggunakan sistem dana tetap, maka jumlah kas kecil harus sama jumlahnya dengan saldo awal kas kecil. Namun pada metode sistem dana berubah (dana mengambang), jumlah pengisian kembali kas kecil tidak harus sama dengan jumlah nominal saldo awalnya, jadi bisa kurang maupun lebih sesuai kebutuhan.

Ciri-ciri Metode berubah-ubah (Fluctuating fund system):

  1. Pembentukkan dan pengisian kembali dana kas kecil di catat di debit dalam akun kas kecil. 
  2. Bukti pengeluaran kas kecil dicatat dalam buku jurnal kas kecil dengan mendebit akun-akun yang terkait dengan penggunaan kredit akun kas kecil. 
  3. Besarnya jumlah dana kas kecil yang disediakan berfluktuasi disesuaikan dengan perkembangan kegiatan bagian-bagian pemakai dana.

Ada beberapa tujuan dibentuknya kas kecil, berikut diantaranya.

  1. Menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dialami oleh suatu bagian di kantor.
  2. Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak praktis atas pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak.
  3. Meringankan beban staff karyawan dalam memberikan pelayanan secara maksimal kepada pelanggan juga termasuk kepada relasi bisnis pimpinan.
  4. Mempercepat aktivitas atasan yang menggunakan dana secara mendadak dan juga tidak terencana sebelumnya.
  5. Memantau penggunaan dana operasional yang nilainya kecil namun sering banget keluar. Sehingga dapat melakukan analisa penggunaan uang tersebut.
Sebagai contoh bagaimana penerapan petty cash ini tunggu diartikel selanjutnya ya :) sekarang cukup teorinya dulu.

Jasa Pembukuan dan Konsultan Pajak | 0813-8228-9991 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel