Metode Penghapusan Piutang Usaha
Jumat, 31 Agustus 2018
Edit
Kelas Pembukuan dan Pajak - 023 Metode Penghapusan Piutang Usaha
Bagaimana penerapan piutang usaha jika tidak tertagih, apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kondisi seperti ini.
Belajar Pembukuan - Metode Penghapusan Piutang Usaha |
Pengertian Penghapusan Piutang
Penghapusan piutang (bad debt) adalah kerugian yang harus ditanggung perusahaan karena adanya piutang yang tidak dapat ditagih. Piutang tidak dapat ditagih selain karena pembeli kesulitan dalam membayar, juga dapat disebabkan karena tidak dibuatnya kontrak atau perjanjian yang jelas dan dilindungi hukum.
Untuk melakukan penghapusan piutang ini dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu metode langsung dan metode cadangan.
Mari kita bahas satu persatu metode penghapusan piutang ini, sehingga kamu bisa benar-benar memahami perlakuan dan perbedaan dari kedua metode tersebut. Baik berikut kita mulai dari metode langsung.
Penghapusan Piutang Dengan Metode Langsung
Metode penghapusan piutang langsung disebut juga direct method. Dalam metode langsung, penghapusan piutang baru akan dicatat dalam pembukuan ketika piutang sudah benar-benar dinyatakan tidak dapat ditagih lagi. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak dapat memperkirakan penghapusan piutang atau piutang tak tertagih dengan tepat. Sehingga piutang tersebut akan dihapuskan dan dibebankan pada perkiraan kerugian piutang dan mengkreditkan piutang usaha.
Apabila pelanggan membayar kembali piutang yang telah dihapus oleh perusahaan sebelum tutup buku, maka piutang yang telah dikreditkan sebelumnya didebetkan kembali dan beban pada kerugian piutang dikreditkan oleh perusahaan. Sehingga nilai piutang pelanggan tersebut muncul dan akan dikreditkan kembali pada saat pembayaran piutang tersebut.
Lain halnya jika pelanggan membayar piutang yang telah dihapuskan oleh perusahaan setelah tutup buku. Perusahaan akan mendebetkan piutang pelanggan tersebut dan mengkreditkan nilai piutang tersebut sebagai pendapatan lain-lain. Pada saat pembayaran piutang oleh pelanggan maka piutang tersebut akan dikreditkan kembali.
Contoh Kasus Penghapusan Piutang Dengan Metode Langsung
PT. ABC Menjual Produk ke PT. XYZ sebesar Rp. 10.000.000 Pada Tanggal 31 Agustus 2017 dengan tenggat waktu sampai tanggal 30 September 2017. Namun hingga saat ini tanggal 31 Mei 2018 ternyata PT XYZ belum juga melakukan pembayaran dan PT. ABC memperoleh informasi bahwa PT. XYZ mengalami kebangkrutan dan pemiliknya terkena pailit.
Maka dengan melihat kemungkinan bahwa PT. XYZ tidak dapat melakukan pembayaran piutangnya maka PT. ABC melakukan penghapusan dengan metode langsung yaitu dengan jurnal berikut ini :
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
31 Agustus 2017
|
PT. ABC Menjual Ke PT. XYZ
|
||
Piutang usaha
|
11.000.000
|
||
PPN
Keluaran
|
1.000.000
|
||
Penjualan
|
10.000.000
|
||
31 Mei 2018
|
PT. ABC Melakukan Penghapusan Piutang Usaha
|
||
Beban Penghapusan Piutang usaha
|
11.000.000
|
||
Piutang
Usaha
|
11.000.000
|
||
Pada Tanggal 31 Agustus 2018 ternyata PT. XYZ menginformasikan telah melakukan pembayaran piutang usaha senilai Rp 11.000.000 kepada PT. ABC
Jika Pelanggan melakukan pelunasan sebelum tutup buku masa perusahaan melakukan penghapusan piutang usaha maka jurnalnya hanya mengakui kembali piutang usaha yang telah dihapuskan terlebih dahulu, setelah itu dilunasi dengan kas atau bank.
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
31 Agustus 2018
|
PT. XYZ melakukan pembayaran piutang usaha ke PT. ABC
|
||
Piutang Usaha
|
11.000.000
|
||
Beban
Kerugian piutang usaha
|
11.000.000
|
||
31 Agustus 2018
|
Kas / Bank
|
11.000.000
|
|
Piutang usaha
|
11.000.000
|
||
Jika Pelanggan melakukan pelunasan setelah tutup buku masa perusahaan melakukan penghapusan piutang usaha maka jurnalnya kita akan mengakui adanya pendapatan lain-lain, karena sebelumnya kita telah mengakui sebagai beban kerugian piutang usaha.
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
02 Feb 2019
|
PT. XYZ melakukan pembayaran ke PT. ABC
|
||
Piutang usaha
|
11.000.000
|
||
Pendapatan
Lain-lain
|
11.000.000
|
||
02 Feb 2019
|
Kas atau Bank
|
11.000.000
|
|
Piutang usaha
|
11.000.000
|
||
Penghapusan Piutang Dengan Metode Cadangan
Metode penghapusan piutang cadangan disebut juga allowance method. Dalam metode cadangan, perusahaan perlu melakukan penaksiran terhadap piutang tak tertagih pada tiap akhir periode pembukuan. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki skala besar yang terbiasa mencatat perkiraan atau estimasi piutang yang tak dapat ditagih.
Suatu estimasi dibuat menyangkut perkiraan piutang tak tertagih dari semua penjualan kredit atau dari total piutang yang beredar. Estimasi ini dicatat sebagai beban dan pengurangan tidak langsung pada piutang usaha melalui kenaikan akun penyisihan dalam periode dimana penjualan itu dicatat. Metode penghapusan tidak langsung mencatat beban atas dasar estimasi dalam periode akuntansi dimana penjualan kredit dilakukan atau pada saat munculnya nilai piutang di neraca.
Perusahaan akan mendebetkan kerugian piutang tak tertagih pada cadangan piutang tak tertagih. Dan apabila piutang tersebut sudah dipastikan tidak dapat ditagih kembali maka perusahaan akan membebankan cadangan piutang tak tertagih pada piutang usaha.
Beban piutang tak tertagih harus dicatat pada periode yang sama seperti penjualan untuk mendapatkan perbandingan yang tepat atas beban dan pendapatan serta untuk mendapatkan nilai yang tepat atas piutang. Walaupun menggunakan estimasi, persentase piutang yang tidak akan tertagih dapat diramalkan dari pengalaman masa lalu, kondisi penjualan berjalan dan analisis saldo piutang yang beredar.
Banyak perusahan membuat kebijakan kreditnya dengan menciptakan piutang tak tertagih dalam presentase tertentu. Karena ketidak tertagihan piutang dipandang sebagai kontijensi kerugian, maka metode penyisihan hanya tepat dalam situasi dimana terdapat kemungkinan bahwa nilai aktiva telah menurun dan jumlah penurunan atau kerugian tersebut dapat diestimasi secara layak. Estimasi ini biasanya dibuat atas dasar presentase penjualan atau piutang yang beredar.
Apabila piutang yang sudah dihapus diterima kembali pembayarannya, maka piutang yang sudah dihapus dimunculkan kembali di debet dan mengkreditkan cadangan kerugian piutang. Pada saat penerimaan piutang dari pelanggan maka perusahaan kembali mengkreditkan piutang tersebut sesuai dengan nilai nominal yang diterima.
Contoh Kasus Penghapusan Piutang Dengan Metode Cadangan
PT. ABC Menjual Produk ke PT. XYZ sebesar Rp. 10.000.000 Pada Tanggal 31 Agustus 2017 dengan tenggat waktu sampai tanggal 30 September 2017. Namun hingga saat ini tanggal 31 Mei 2018 ternyata PT XYZ belum juga melakukan pembayaran dan PT. ABC memperoleh informasi bahwa PT. XYZ mengalami kebangkrutan dan pemiliknya terkena pailit.
Maka dengan melihat kemungkinan bahwa PT. XYZ tidak dapat melakukan pembayaran piutangnya maka PT. ABC melakukan penghapusan dengan metode cadangan yaitu dengan jurnal berikut ini :
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
31 Desember 2017
|
PT ABC Melakukan Taksiran Piutang tak Tertagih
|
||
Beban Cadangan Kerugian Piutang
|
11.000.000
|
||
Cadangan
Kerugian Piutang
|
11.000.000
|
||
31 Mei 2018
|
Cadangan Kerugian Piutang
|
11.000.000
|
|
Piutang usaha
|
11.000.000
|
||
Pada Tanggal 31 Agustus 2018 ternyata PT. XYZ menginformasikan telah melakukan pembayaran piutang usaha senilai Rp 11.000.000 kepada PT. ABC
Tanggal
|
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
31 Agustus 2018
|
PT. XYZ Melakukan pembayaran ke PT ZBC
|
||
Piutang usaha
|
11.000.000
|
||
Cadangan
Kerugian Piutang
|
11.000.000
|
||
31 Agustus 2018
|
Kas atau Bank
|
11.000.000
|
|
Piutang usaha
|
11.000.000
|
||
Dalam menaksir piutang tak tertagih dalam metode cadangan terdapat tiga cara. Metode yang dimaksud diantaranya adalah prosentase dari penjualan, prosentase dari saldo piutang dan analisa umur piutang. Berikut penjelasan singkatnya dari metode yang disebutkan sebelumnya berikut ini :
Prosentase Saldo Piutang
Dalam menentukan taksiran piutang tak tertagih dengan prosentase saldo piutang terdapat dua cara yakni dengan jumlah cadangan kerugian piutang ditambah prosentase tertentu dari saldo piutang tanpa harus memperhitungkan saldo cadangan yang masih ada. Yang kedua sama dengan cara pertama namun dengan memperhitungkan saldo cadangan yang masih ada.
Prosentase Penjualan
Taksiran piutang tak tertagih bisa juga dengan menentukan prosentase dari penjualan, penjualan bersih maupun penjualan kredit bersih.
Analisa Umur Piutang
Cara yang terakhir dengan menganalisa umur piutang yakni mempertimbangkan jatuh tempo penjualan kredit.